
Bursa Eropa Melemah di Sesi Awal Jelang Rilis PMI Zona Euro

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada sesi awal perdagangan Kamis (21/5/2020), menjelang rilis indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) Mei untuk zona euro yang dikhawatirkan bakal tertekan hebat akibat wabah Covid-19.
Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, melemah 0,9% pada pembukaan. Indeks saham sektor otomotif menjadi pemberat utama dengan anjlok 1,7%, bersamaan dengan koreksi indeks sektoral lainnya.
Selang setengah jam kemudian, koreksi Stoxx 600 menipis menjadi 2,55 poin (-0,74%) ke 340,27. Indeks FTSE Inggris turun 38,52 poin (-0,63%) ke 6.028,64, indeks DAX Jerman melemah 121,77 poin (-1,08%) ke 11.101,94 dan CAC Prancis tertekan 45,04 poin (-1%) ke 4.451,94.
Index PMI memberikan indikasi aktivitas manufaktur dan juga jasa di sebuah negara atau kawasan. Index ini menggunakan batas tengah 50, di mana angka di bawah 50 mengindikasikan adanya kontraksi dan sebaliknya di atas 50 menunjukkan geliat ekspansi.
Di luar rilis data PMI, investor di Benua Biru juga akan memantau perkembangan terbaru virus corona. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan data global mencetak rekor tertinggi sepekan, jelang pelonggaran karantina wilayah (lockdown).
Pasar beberapa hari lalu menguat didorong ekspektasi bahwa emiten farmasi asal Amerika Serikat (AS) Moderna mengumumkan perkembangan bagus uji vaksin anti-corona. Namun, optimisme pasar buyar setelah adanya laporan bahwa uji tersebut masih tahap awal.
STAT News melaporkan bahwa pengumuman Moderna soal hasil sementara uji vaksin tersebut semestinya tidak langsung ditanggapi serius, karena tidak dibarengi dengan informasi yang cukup untuk menunjukkan seberapa efektifnya vaksin ini.
Menanggapi itu, manajamen Moderna kepada CNBC International menyebutkan bahwa pihaknya tidak akan pernah mengumumkan data mengenai potensi vaksin tersebut, yang berbeda dari "realitas."
Hari ini, saham di bursa kawasan Asia Pasifik tak banyak bergerak meski harga minyak mentah cenderung terus menguat pada Kamis setelah inventori minyak mentah AS anjlok lagi, sehingga sedikit menghapus kecemasan seputar oversuplai.
Dari sisi fundamental emiten, perusahaan asuransi jiwa top asal Italia yakni Generali bakal merilis kinerja keuangannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat