
Kapan Asing Masuk RI Lagi? Begini Penjelasan Schroders
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
20 May 2020 16:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu Manajer Investasi (MI) terbesar di Indonesia, Schroder Invesment Management Indonesia (Schroders), mengatakan investor asing masih enggan masuk ke pasar keuangan Indonesia merespons kondisi ekonomi yang terdampak pandemi virus corona (covid-19). Keputusan asing untuk masuk ke Indonesia menanti data-data ekonomi pada pada paruh kedua tahun ini.
Direktur dan Portofolio Manager PT Schroders Investment Management Indonesia Irwanti mengatakan berdasarkan ekspektasi dari pemerintah, pelonggaran Pembatasan Sosial Besar (PSBB) memungkin pemulihan ekonomi di Juni mendatang.
"Kinerja kuartal I tidak bisa diharapkan, kuartal II juga pasti masih berdampak dalam. Jadi investor asing akan melihat kinerja di paruh kedua tahun ini", jelasnya dalam virtual video interview dengan CNBC Indonesia, Rabu (20/05/20).
Irwanti menyebut, meski masuk dalam periode new normal, sektor konsumsi dinilai masih resilience (bertahan) sebab masih perlunya kebutuhan masyarakat pada sektor tersebut.
Ditambah, mulai turunnya harga-harga produk kebutuhan pokok seperti minyak goreng, dinilai mampu menurunkan ongkos produksi dibandingkan saat harga masih normal.
"Secara kinerja sektor konsumsi masih in line dengan kinerja, kalau dari laba bersih seharusnya bisa mendapat lebih baik. Namun nilai valuasi dari sektor ini masih cukup expensive, tidak murah lagi karena sejak awal tahun investor sudah memarkir uangnya di sektor ini", sebutnya.
Sementara itu, bila pemulihan ekonomi sesuai ekspektasi dimulai pada Juni mendatang, diproyeksikan sektor perbankan mulai keluar dari tekanan dampak pandemi.
Pasalnya, jika para debitur mulai terdampak pulih di semester kedua tahun ini, maka ini dapat menjadi angin segar bagi sektor perbankan dengan performing yang perlahan rebound.
"Saat kesulitan kan debitur harus mengajukan restrukturisasi, lalu kalau sudah selesai dan second infection tidak terjadi maka banyak usaha yang kembali perform sehingga perbankan bisa rebound", jelas Irwanti.
(hps/hps) Next Article Dana Asing Terus Berhamburan
Direktur dan Portofolio Manager PT Schroders Investment Management Indonesia Irwanti mengatakan berdasarkan ekspektasi dari pemerintah, pelonggaran Pembatasan Sosial Besar (PSBB) memungkin pemulihan ekonomi di Juni mendatang.
"Kinerja kuartal I tidak bisa diharapkan, kuartal II juga pasti masih berdampak dalam. Jadi investor asing akan melihat kinerja di paruh kedua tahun ini", jelasnya dalam virtual video interview dengan CNBC Indonesia, Rabu (20/05/20).
Irwanti menyebut, meski masuk dalam periode new normal, sektor konsumsi dinilai masih resilience (bertahan) sebab masih perlunya kebutuhan masyarakat pada sektor tersebut.
"Secara kinerja sektor konsumsi masih in line dengan kinerja, kalau dari laba bersih seharusnya bisa mendapat lebih baik. Namun nilai valuasi dari sektor ini masih cukup expensive, tidak murah lagi karena sejak awal tahun investor sudah memarkir uangnya di sektor ini", sebutnya.
Sementara itu, bila pemulihan ekonomi sesuai ekspektasi dimulai pada Juni mendatang, diproyeksikan sektor perbankan mulai keluar dari tekanan dampak pandemi.
Pasalnya, jika para debitur mulai terdampak pulih di semester kedua tahun ini, maka ini dapat menjadi angin segar bagi sektor perbankan dengan performing yang perlahan rebound.
"Saat kesulitan kan debitur harus mengajukan restrukturisasi, lalu kalau sudah selesai dan second infection tidak terjadi maka banyak usaha yang kembali perform sehingga perbankan bisa rebound", jelas Irwanti.
(hps/hps) Next Article Dana Asing Terus Berhamburan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular