Antisipasi New Normal, Ini Strategi Bank Mega
Hidayat Arif Subakti, CNBC Indonesia
20 May 2020 15:05
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar diberlakukan, pemerintah kini secara perlahan mulai menyuarakan istilah "New Normal" yang memungkinkan masyarakat untuk beraktifitas seperti semula.
Pemberlakuan New Normal disebut merupakan strategi pemerintah untuk memulihkan ekonomi yang melambat di tengah merebaknya pandemi Covid-19. Lalu, seperti apakah sektor perbankan melihat hal ini?
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib mengatakan meski ada New Normal sektor perbankan tetap tidak bisa langsung memberikan pelayanan seperti hari biasa. Hal ini mengingat adanya perubahan perilaku masyarakat sejak adanya pandemi.
"Dalam pandemi Covid-19 perilaku masyarakat berubah, sekarang banyak perjumpaan secara digital, tentu kita melihat perilaku ini tidak akan pergi begitu saja meski pandemi berlalu. Jadi beberapa tingkah laku selama pandemi masih akan berlangsung sehingga pihak bank harus bertransformasi," ujar Kostaman dalam dialog bersama CNBC Indonesia, Rabu (20/05/2020).
Menurut Kostaman Thayib, sektor perbankan khususnya Bank Mega akan terus mengikuti perubahan perilaku konsumen dengan melakukan sejumlah transformasi. Bank Mega akan memberikan sejumlah layanan baru dengan memberikan aplikasi-aplikasi baru.
"Ada aplikasi yang kami luncurkan yaitu chatbot, chating with robot jadi kalau selama ini untuk mendapat informasi harus datang atau telpon call center sekarang cukup dengan chating dengan robot kita yang bernama Mila (Mega Intelligence Assistant), jadi nasabah bisa bertanya berbagai hal. Kedua kami meluncurkan aplikasi mobile banking M-Smile, Mega Smart Mobile. Di aplikasi ini nasabah bisa melakukan transaksi keuangan bisa mengakses fitur kartu kredit melalui aplikasi selama 24 jam," ujar Kostaman.
Selain itu, Bank Mega bahkan saat in tengah mengembangkan layanan beyond banking yaitu layanan pembelian grosir bekerjasama dengan sejumlah usaha CT Corp seperti Transmart, yang memudahkan masyarakat berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui rumah masing-masing.
(dob/dob) Next Article Ini 5 Saham Tercuan, Bank Mega Mencuri Perhatian
Pemberlakuan New Normal disebut merupakan strategi pemerintah untuk memulihkan ekonomi yang melambat di tengah merebaknya pandemi Covid-19. Lalu, seperti apakah sektor perbankan melihat hal ini?
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib mengatakan meski ada New Normal sektor perbankan tetap tidak bisa langsung memberikan pelayanan seperti hari biasa. Hal ini mengingat adanya perubahan perilaku masyarakat sejak adanya pandemi.
Menurut Kostaman Thayib, sektor perbankan khususnya Bank Mega akan terus mengikuti perubahan perilaku konsumen dengan melakukan sejumlah transformasi. Bank Mega akan memberikan sejumlah layanan baru dengan memberikan aplikasi-aplikasi baru.
"Ada aplikasi yang kami luncurkan yaitu chatbot, chating with robot jadi kalau selama ini untuk mendapat informasi harus datang atau telpon call center sekarang cukup dengan chating dengan robot kita yang bernama Mila (Mega Intelligence Assistant), jadi nasabah bisa bertanya berbagai hal. Kedua kami meluncurkan aplikasi mobile banking M-Smile, Mega Smart Mobile. Di aplikasi ini nasabah bisa melakukan transaksi keuangan bisa mengakses fitur kartu kredit melalui aplikasi selama 24 jam," ujar Kostaman.
Selain itu, Bank Mega bahkan saat in tengah mengembangkan layanan beyond banking yaitu layanan pembelian grosir bekerjasama dengan sejumlah usaha CT Corp seperti Transmart, yang memudahkan masyarakat berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui rumah masing-masing.
(dob/dob) Next Article Ini 5 Saham Tercuan, Bank Mega Mencuri Perhatian
Most Popular