Menanti Pidato Fed & Menkeu AS, Dow Futures Melemah Tipis

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
19 May 2020 18:20
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (19/5/2020) masuk ke zona merah, sementara pelaku pasar menunggu pernyataan dari pejabat ekonomi negara berperekonomian terbesar dunia tersebut.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average turun dan mengimplikasikan indeks acuan bursa Negara Adidaya tersebut bakal melemah 90 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 juga tertekan, sebesar 0,3%, sedangkan Nasdaq-100 Futures flat.

Dengan indikator tersebut, Wall Street pun berpeluang mengakhiri rel sehari kemarin yang dipicu oleh laporan bahwa vaksin produksi emiten farmasi AS Moderna menunjukkan hasil yang menjanjikan. The 30-stock Dow jumped more than 900 points, while the S&P 500 closed the day up 3.2%, hitting its highest level since March 6.

Saham Home Depot anjlok 2% di sesi pra-pembukaan setelah perseroan melaporkan laba bersihnya anjlok hingga 10,7% pada kuartal I-2020 akibat pandemi Covid-19, meski penjualan meningkat 7% pada saat yang sama.

Emiten peritel lain yakin Walmart dan Kohl bakal merilis kinerjanya tepat pada saat pembukaan pasar. Prospek buruk penjualan kuartal pertama tahun ini bakal memperberat laju kinerja saham di sektor tersebut.

"Dengan lebih dari 100 pengobatan dan vaksin yang sedang dikembangkan, terobosan medis, tes yang lebih njelimet dan model rekam data, serta dukungan pemerintah bakal memicu kenaikan lebih jauh," tutur Mark Haefele, Kepala Investasi UBS Global Wealth Management, dikutip CNBC International.

Namun, lanjut dia, ada risiko penekan yang juga membayangi yakni ketika terjadi gelombang kedua penyebaran virus tersebut di tengah pelonggaran karantina wilayah (lockdown).

Pada hari ini, bos bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin bakal memberikan kesaksian secara virtual di depan Senat AS. Mereka akan bicara mengenai kebijakan ekonomi untuk mengatasi pandemi.

Powell diekspektasikan bakal menekankan kembali komitmen bank sentral untuk menggunakan "perlengkapan skala penuh" yang ditujukan untuk menjaga fungsi pasar dan membantu pembiayaan bagi yang memerlukan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Fed Tebar Optimisme, Dow Futures Melambung 405 Poin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular