Thanks Moderna, IHSG Sesi I Ditutup Naik Tertinggi di Mei

Tri Putra, CNBC Indonesia
19 May 2020 11:47
Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan sesi 1 Selasa (19/5/20) ditutup di zona hijau pada level 4.593,29 atau naik 1,82%. Kenaikan ini sementara menjadi yang tertinggi di bulan Mei.

Kenaikan dari bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street tadi pagi memberikan dampak positif kepada IHSG. Tiga indeks besar di AS semuanya naik tajam, Dow Jones Industrial Average naik 3,85%, S&P500 terapresiasi 3,15%, sedangkan Nasdaq terbang 2,44%.

Kenaikan ini sendiri karena perusahaan produsen obat-obatan Moderna Inc mengatakan vaksin eksperimental Covid-19 mereka memberikan hasil yang menjanjikan di tahap awal.

Saham Moderna melesat 26% setelah perseroan melaporkan adanya hasil "positif" untuk fase pertama uji coba vaksin anti-virus corona (strain terbaru). Perseroan melaporkan bahwa setelah diinjeksi dua dosis, semua dari 45 partisipan yang diuji membentuk antibodi.


Antibodi tersebut sama dengan para penyintas yang pernah tertular Covid-19. Demikian dilaporkan Breaking News AFP, Senin (18/5/2020).

Perusahaan memulai percobaan manusia fase 1 pertama pada Maret dengan 45 sukarelawan, dan telah disetujui untuk segera memulai fase 2, yang akan melakukan pengujian kepada 600 orang pada akhir Mei atau Juni. Jika semuanya berjalan dengan baik, vaksinnya dapat diproduksi pada awal Juli mendatang.

Selain itu tanggapan dari Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan terjadi pemulihan ekonomi AS secara perahan dan paket st
imulus moneter sudah siap dan akan tiba sebentar lagi.

Menurut pria yang dijuluki 'Most Improved Person' oleh Presiden AS Donald Trump itu, The Fed sendirian tidak akan mampu mengatasi krisis ini, dan harus dibantu oleh kongres, karena The Fed memiliki kekuatan untuk memberikan pinjaman saja, dan kongreslah yang memiliki kekuatan untuk membelanjakan uang

"Perkataan Powell paling tidak membuat para investor merasa aman." Ujar Andre Bakhos, direksi di New Vines LLC, yang berlokasi di Bernardsville, New Jersey.

Indeks kontrak berjangka Dow Jones di AS, Dow Futures terpantau turun sebesar 0,26% pada pagi hari ini.


Dari Benua Kuning, Presiden China Xi Jin Ping mengatakan siap mengucurkan dana sebesar US$ 2 miliar selama 2 tahun untuk membantu negara-negara yang terdampak Covid-19 dalam upacara pembukaan World Health
Assembly pada Senin kemarin. Presiden Xi juga menyebutkan bahwa vaksin yang di kembangkan di China akan diberikan menjadi barak publik global.

Dari dalam negeri,
Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakal menurunkan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini. Rupiah yang stabil bahkan cenderung menguat, inflasi yang seadanya (bahkan kemungkinan terjadi deflasi bulan ini), dan kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi membuat MH Thamrin akan punya alasan kuat untuk menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate.

RDG BI edisi Mei 2020 akan diumumkan hari ini. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan median 4,25% untuk suku bunga acuan. Artinya, BI 7 Day Reverse Repo Rate dikurangi 25 basis poin (bps) dari posisi saat ini yang sebesar 4,5%.

Walaupun naik investor
asing masih melanjutkan aksi jual bersih sebanyak Rp 105 miliar di pasar reguler.Saham yang paling banyak dijual asing pagi ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sahamnya dijual bersih asing sebanyak Rp 143 miliar.

Sedangkan mayoritas bursa Asia dipantau menguat, Hang Seng Index Hong Kong naik sebesar 1,79%,Nikkei Jepang terapreasi sebesar 1,90%, sedangkan STI Singapore terbang sebesar 1,82%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




(trp/trp) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular