
Ada Vaksin Corona, Dolar Singapura Jadi Turun ke Rp 10.430
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
19 May 2020 11:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura melemah melawan rupiah pada perdagangan Selasa (19/5/2020) setelah kabar adanya vaksin yang efektif menanggulangi virus corona. Kabar tersebut membuat risk appetite pelaku pasar meningkat dan mengalirkan modalnya ke aset-aset berisiko dengan imbal hasil tinggi, dan rupiah menjadi salah satu yang diuntungkan.
Pada pukul 11:14 WIB, SG$1 setara Rp 10.430,62, dolar Singapura melemah 0,15% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Di awal pekan kemarin, dolar Singapura berhasil menguat 0,59% ke Rp 10.446,92/SG$ akibat koreksi teknikal setelah menyentuh level terendah 2 bulan pada perdagangan Jumat (15/5/2020). Selain itu, sepanjang pekan lalu mata uang Negeri Merlion ini juga melemah 2,37%.
Pelemahan tersebut terjadi di saat membaiknya sentimen pelaku pasar. Kala sentimen pelaku pasar membaik, rupiah akan sulit dihentikan.
Kabar bagus hari ini datang dari perusahaan bioteknologi Moderna di AS yang memproduksi vaksin virus corona.
Moderna menyatakan hasil uji klinis pertama vaksin cukup positif. Pasalnya, imun atau antibodi dari 8 orang yang diujicobakan mampu menghasilkan antibodi virus corona.
Perusahaan memulai percobaan manusia fase 1 pertama pada Maret dengan 45 sukarelawan, dan telah disetujui untuk segera memulai fase 2, yang akan melakukan pengujian kepada 600 orang pada akhir Mei atau Juni. Jika semuanya berjalan dengan baik, vaksinnya dapat diproduksi pada awal Juli mendatang.
Kabar tersebut tentunya memberikan harapan virus corona bisa segera ditanggulangi dan kehidupan kembali normal, roda perekonomian kembali berputar kencang. Sentimen pelaku pasar pun membaik, dan rupiah kembali perkasa.
Sementara pada pekan lalu, rencana pemerintah memutar kembali roda perekonomian membuat pasar ceria.
Pemerintah saat ini tengah mengkampanyekan untuk hidup berdampingan dengan penyakit virus corona (Covid-19) selama vaksin belum ditemukan. Hidup berdampingan dengan virus corona dinyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan.
Tetapi menurut Jokowi, hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti menyerah dan pesimistis, justru itu menjadi titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat atau yang disebut new normal.
Presiden Jokowi ingin agar masyarakat kembali produktif, artinya bisa bisa kembali beraktivitas tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pemerintah saat ini sudah mengizinkan karyawan berusia di bawah 45 tahun di 11 sektor yang saat ini dikecualikan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kembali bekerja.
Terbaru, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahkan sudah menghimbau BUMN untuk mulai bekerja pada 25 Mei 2020 mendatang, bagi karyawan yang berusia di bawah 45 tahun. Sedangkan usia di atas 45 tahun diperkenankan untuk tetap bekerja di rumah.
Berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tertanggal 15 Mei 2020, kebijakan ini dijalankan dengan tetap menerapkan protokol perlindungan karyawan dan pelanggan serta rantai lainnya.
Bersama dengan surat tersebut disampaikan simulasi tahapan pemulihan kegiatan #CovidSafe BUMN yang dilakukan dalam beberapa fase yang akan dimulai pekan depan.
Kembali diputarnya roda perekonomian tentunya memberikan sentimen positif ke pasar, meski harus berhati-hati agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada pukul 11:14 WIB, SG$1 setara Rp 10.430,62, dolar Singapura melemah 0,15% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Di awal pekan kemarin, dolar Singapura berhasil menguat 0,59% ke Rp 10.446,92/SG$ akibat koreksi teknikal setelah menyentuh level terendah 2 bulan pada perdagangan Jumat (15/5/2020). Selain itu, sepanjang pekan lalu mata uang Negeri Merlion ini juga melemah 2,37%.
Kabar bagus hari ini datang dari perusahaan bioteknologi Moderna di AS yang memproduksi vaksin virus corona.
Moderna menyatakan hasil uji klinis pertama vaksin cukup positif. Pasalnya, imun atau antibodi dari 8 orang yang diujicobakan mampu menghasilkan antibodi virus corona.
Perusahaan memulai percobaan manusia fase 1 pertama pada Maret dengan 45 sukarelawan, dan telah disetujui untuk segera memulai fase 2, yang akan melakukan pengujian kepada 600 orang pada akhir Mei atau Juni. Jika semuanya berjalan dengan baik, vaksinnya dapat diproduksi pada awal Juli mendatang.
Kabar tersebut tentunya memberikan harapan virus corona bisa segera ditanggulangi dan kehidupan kembali normal, roda perekonomian kembali berputar kencang. Sentimen pelaku pasar pun membaik, dan rupiah kembali perkasa.
Sementara pada pekan lalu, rencana pemerintah memutar kembali roda perekonomian membuat pasar ceria.
Pemerintah saat ini tengah mengkampanyekan untuk hidup berdampingan dengan penyakit virus corona (Covid-19) selama vaksin belum ditemukan. Hidup berdampingan dengan virus corona dinyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam beberapa kesempatan.
Tetapi menurut Jokowi, hidup berdampingan dengan Covid-19 bukan berarti menyerah dan pesimistis, justru itu menjadi titik tolak menuju tatanan kehidupan baru masyarakat atau yang disebut new normal.
Presiden Jokowi ingin agar masyarakat kembali produktif, artinya bisa bisa kembali beraktivitas tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pemerintah saat ini sudah mengizinkan karyawan berusia di bawah 45 tahun di 11 sektor yang saat ini dikecualikan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kembali bekerja.
Terbaru, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahkan sudah menghimbau BUMN untuk mulai bekerja pada 25 Mei 2020 mendatang, bagi karyawan yang berusia di bawah 45 tahun. Sedangkan usia di atas 45 tahun diperkenankan untuk tetap bekerja di rumah.
Berdasarkan Surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tertanggal 15 Mei 2020, kebijakan ini dijalankan dengan tetap menerapkan protokol perlindungan karyawan dan pelanggan serta rantai lainnya.
Bersama dengan surat tersebut disampaikan simulasi tahapan pemulihan kegiatan #CovidSafe BUMN yang dilakukan dalam beberapa fase yang akan dimulai pekan depan.
Kembali diputarnya roda perekonomian tentunya memberikan sentimen positif ke pasar, meski harus berhati-hati agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular