Vaksin Moderna, Ekonomi Dibuka, Rupiah Jaya!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 May 2020 09:02
Warga menukarkan sejumlah uang di mobil kas keliling dari sejumlah bank yang terparkir di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Senin (13/5/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Selain itu, pelaku pasar juga menyambut positif pelonggaran pembatasan sosial (social distancing) di sejumlah negara. Hal ini membawa harapan bahwa aktivitas ekonomi akan bangkit, meski belum bisa berlari.

"Survei kepada para pengusaha menunjukkan bahwa kondisi bisnis pada Mei agak buruk, bandingkan dengan April yang sangat buruk. Data ini membawa keyakinan kami bahwa selepas Mei kondisi akan semakin membaik seiring relaksasi berbagai larangan," sebut riset JP Morgan Chase.

Sejauh ini pelonggaran social distancing belum membuat kasus corona melonjak signifikan. Di AS, US Centers for Disease Control and Prevention melaporkan jumlah pasien positif corona per 18 Mei adalah 1.497.583 orang. Naik 1,17% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Meski masih naik, tetapi laju pertumbuhan kasus baru di Negeri Paman Sam terus melambat. Sejak 9 Mei, pertumbuhan kasus baru sudah di bahwa 2% per hari dengan kecenderungan menurun. Angka 1,17% adalah yang terendah sejak 27 Februari.


Demikian pula di Eropa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, sejak 30 April laju pertumbuhan kasus di Italia sudah stabil di bawah 1% per hari dengan tren turun. Jauh di bawah rata-rata pertumbuhan harian selama 1 Februari-17 yaitu 17,84% per hari.

Spanyol pun serupa. Pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sanchez sudah mulai membuka keran aktivitas publik sejak beberapa pekan lalu dan sepertinya aman-aman saja.

Per 17 Mei, jumlah pasien positif corona di Negeri Matador adalah 236.698 orang. Naik 0,22% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Meski masih terjadi kenaikan, tetapi angka 0,22% adalah yang terendah sejak 27 April. Jadi meski Spanyol sudah mengendurkan lockdown cukup lama, tidak terjadi lonjakan kasus yang signifikan.


"Kunci pemulihan ekonomi karena pandemi virus corona adalah vaksin, dan sekarang ada harapan untuk itu. Ditambah lagi ada reopening di AS dan berbagai negara, harapan semakin bertambah," kata Peter Cardillo, Chief Market Economist Spantan Capital Securities, seperti diwartakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular