
Industri Telekomunikasi Juga Terdampak Covid-19, Ini Faktanya
Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 May 2020 18:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku industri telekomunikasi nasional menyebutkan industri telekomunikasi juga terkena dampak negatif penyebaran Covid-19 di Indonesia. Meski terjadi peningkatan permintaan data, tapi ternyata banyak pelanggan ritel dan korporasi yang menghentikan penggunaan layanan komunikasi karena penurunan daya beli.
Direktur Utama PT XL Axiata Tbk (EXCl) Dian Siswarini mengatakan terjadinya penurunan daya beli masyarakat yang terjadi sejak pandemi juga terjadi pada daya beli di industri telko. Banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan membuat permintaan akan data juga terdampak.
"Industri telko tidak immune dari Covid-19. Ada penurunan daya beli dan karena ada yang kehilangan pekerjaan jadi tidak bisa perbarui layanan internet," kata Dian dalam video conference, Senin (18/5/2020).
Namun demikian, perusahaan mengakui bahwa selama masa pandemi saat ini dan kemudian disusul oleh masuknya bulan ramadhan, tingkat permintaan data meningkat hingga 20%-25% dibandingkan kondisi normal.
Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan kenaikan traffic sudah mulai terjadi sejak masyarakat mulai melakukan work from home (WFH). Kenaikan mencapai 15%, kenaikan tersebut tak pernah terjadi sebelumnya.
"Di awal pendemi seminggu keniakan traffic week on week 15%. Jadi sangat tidak pernah tren seperti itu, minggu ketiga masih ada kenaikan tapi flat. Ditambah 5%-10% ada effect ramadan. sebelum Covid-19 dan ramadhan 20-25%. itu antara Covid-19 dan ramadhan tren traffic di telko, terutama data berbeda dari tahun sebelumnya," katanya di kesempatan yang sama.
Untuk mengantisipasi kenaikan data lebih lanjut, XL telah melakukan penambahan jumlah BTS guna meningkatkan kapasitas data menjadi lebih tinggi ketimbang dengan target yang telah dibuat untuk tahun ini.
Dia menjelaskan, sebelumnya perusahaan menargetkan akan menambah sebanyak 18 ribu BTS di tahun ini, namun karena terjadi peningkatan data yang lebih tinggi, penambahan ini ditingkatkan menjadi 24 ribu BTS untuk tahun ini saja.
"Upgrade site ada tambahan 6.000 BTS tahun ini, on top of original plan 18.000. Jadi tahun ini lebih besar dari tahun lalu akan 24.000 BTS akan ditambahkan LTE dan kapasitas data yang ada sekarang," terangnya.
(hps/hps) Next Article Usai Drop, Apa XL Axiata Bisa Lari Kencang Tahun Ini?
Direktur Utama PT XL Axiata Tbk (EXCl) Dian Siswarini mengatakan terjadinya penurunan daya beli masyarakat yang terjadi sejak pandemi juga terjadi pada daya beli di industri telko. Banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan membuat permintaan akan data juga terdampak.
"Industri telko tidak immune dari Covid-19. Ada penurunan daya beli dan karena ada yang kehilangan pekerjaan jadi tidak bisa perbarui layanan internet," kata Dian dalam video conference, Senin (18/5/2020).
Namun demikian, perusahaan mengakui bahwa selama masa pandemi saat ini dan kemudian disusul oleh masuknya bulan ramadhan, tingkat permintaan data meningkat hingga 20%-25% dibandingkan kondisi normal.
"Di awal pendemi seminggu keniakan traffic week on week 15%. Jadi sangat tidak pernah tren seperti itu, minggu ketiga masih ada kenaikan tapi flat. Ditambah 5%-10% ada effect ramadan. sebelum Covid-19 dan ramadhan 20-25%. itu antara Covid-19 dan ramadhan tren traffic di telko, terutama data berbeda dari tahun sebelumnya," katanya di kesempatan yang sama.
Untuk mengantisipasi kenaikan data lebih lanjut, XL telah melakukan penambahan jumlah BTS guna meningkatkan kapasitas data menjadi lebih tinggi ketimbang dengan target yang telah dibuat untuk tahun ini.
Dia menjelaskan, sebelumnya perusahaan menargetkan akan menambah sebanyak 18 ribu BTS di tahun ini, namun karena terjadi peningkatan data yang lebih tinggi, penambahan ini ditingkatkan menjadi 24 ribu BTS untuk tahun ini saja.
"Upgrade site ada tambahan 6.000 BTS tahun ini, on top of original plan 18.000. Jadi tahun ini lebih besar dari tahun lalu akan 24.000 BTS akan ditambahkan LTE dan kapasitas data yang ada sekarang," terangnya.
(hps/hps) Next Article Usai Drop, Apa XL Axiata Bisa Lari Kencang Tahun Ini?
Most Popular