
Efek Covdi-19
Emiten Susah Cari Pendanaan untuk Usaha & Ekspansi
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
18 May 2020 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menyatakan selama pandemi Covid-19 emiten mendapatkan sumber pendanaan (funding) untuk membiayai kegiatan usaha.
Direktur Eksekutif AEI, Samsul Hidayat mengatakan, yang bisa dilakukan oleh para emiten yang terdampak adalah melakukan penerbitan saham kembali (rights issue).
"Kalau perusahaan yang masih punya uang dari tahun-tahun sebelumnya bisa dipakai. Tapi bagi perusahaan yang sangat sulit memperoleh pembiayaan dari perbankan, yang bisa dilakukan mereka melakukan penerbitan saham kembali dan concern pada kembali beroperasi", ujarnya Samsul dalam virtual video interview bersama CNBC Indonesia, Senin (18/05/20).
Sebagai salah satu cara untuk mendapatkan bantuan likuiditas, pemegang saham memberikan injeksi tambahan. Namun tidak semua emiten bisa melakukan hal ini tergantung pada internal perusahaan masing-masing.
"Tergantung juga pada emiten yang bisa melakukan negosiasi pembiayaan, di beberapa unit usaha mereka bekerja keras mencari pendanaan", tambahnya.
Menurutnya, dengan kondisi pasar modal yang beranjak pulih, opsi penerbitan saham baru dinilai masih menggiurkan di mata para investor.
Hal ini menyusul value (keuntungan) yang bisa diperoleh, jika recovery (pemulihan) ekonomi mulai terjadi, seiring dengan meningkatnya kinerja dari para emiten.
(hps/hps) Next Article Waktu Habis, Emiten Tak Penuhi Free Float 7,5% Dibuka Bursa
Direktur Eksekutif AEI, Samsul Hidayat mengatakan, yang bisa dilakukan oleh para emiten yang terdampak adalah melakukan penerbitan saham kembali (rights issue).
"Kalau perusahaan yang masih punya uang dari tahun-tahun sebelumnya bisa dipakai. Tapi bagi perusahaan yang sangat sulit memperoleh pembiayaan dari perbankan, yang bisa dilakukan mereka melakukan penerbitan saham kembali dan concern pada kembali beroperasi", ujarnya Samsul dalam virtual video interview bersama CNBC Indonesia, Senin (18/05/20).
Sebagai salah satu cara untuk mendapatkan bantuan likuiditas, pemegang saham memberikan injeksi tambahan. Namun tidak semua emiten bisa melakukan hal ini tergantung pada internal perusahaan masing-masing.
"Tergantung juga pada emiten yang bisa melakukan negosiasi pembiayaan, di beberapa unit usaha mereka bekerja keras mencari pendanaan", tambahnya.
Menurutnya, dengan kondisi pasar modal yang beranjak pulih, opsi penerbitan saham baru dinilai masih menggiurkan di mata para investor.
Hal ini menyusul value (keuntungan) yang bisa diperoleh, jika recovery (pemulihan) ekonomi mulai terjadi, seiring dengan meningkatnya kinerja dari para emiten.
(hps/hps) Next Article Waktu Habis, Emiten Tak Penuhi Free Float 7,5% Dibuka Bursa
Most Popular