
Terdampak Covid, BTN Revisi Target Kredit 2020 Cuma 3%

Direktur Utama BTN Pahala Mansury mengatakan merevisi target pertumbuhan kredit dari target sebelumnya tumbuh 9% menjadi 2%-3%.
"Jadi kita akan sampaikan revisi RBB berdasarkan RKAP tahun ini dari sebelumnya target kita 9,5% kita revisi kemungkinan 2%-3% pertumbuhannya karena kita lihat KPR bersubsidi masih tumbuh 10%," kata Pahala saat paparan virtual, Kinerja Bank BTN Kuartal I/2020 di Jakarta, Jumat (15/5).
Jadi, lanjut Pahala, pertumbuhan KPR Subsidi sekitar 10%-11% dan menjadi mesin pendorong utama penyaluran kredit perseroan. Sementara itu dari KPR non Subsidi, tahun ini diperkirakan tidak tumbuh.
"Sedangkan KPR non subsidi kita harapkan flat aja, meski ada penyaluran kredit baru Rp 200 miliar - Rp 400 miliar per bulan tapi dengan adanya pelunasan pokok ini akan sebabkan total KPR non subsidi relatively flat," jelas Pahala.
Pada kuartal I-2020 laba bersih PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) ambles sebesar 36,79% pada kuartal I-2020 menjadi Rp 457 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 723 miliar.
Penurunan laba bersih ini terjadi setelah pertumbuhan kredit tumbuh hanya single digit yakni 4,59% pada periode 3 bulan pertama tahun ini. Kredit dan pembiayaan hanya tumbuh menjadi Rp 253,25 triliun, dari periode yang sama tahun lalu Rp 242,14 triliun.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh satu digit yakni 2,73% menjadi Rp 221,72 triliun dari sebelumnya Rp 215,83 triliun. Dengan aset Bank BBTN yakni naik 2,27% menjadi Rp 308,19 triliun dari Maret 2019 Rp 301,35 triliun.
Pahala mengatakan dampak dari penyebaran Covid-19 telah terlihat di berbagai sektor pada kuartal I/2020. Meski demikian, berbagai strategi yang telah dijalankan perseroan sejak tahun lalu, menjadi bantalan cukup tebal untuk mempertahankan kinerja di Bank BTN.
Pada kuartal I-2020, pendapatan bunga tercatat senilai Rp6,17 triliun, sehingga laba operasional perseroan sebelum provisi tercatat sebesar Rp 870 miliar.
"Pendapatan bunga tersebut disumbang pertumbuhan kredit kami yang masih solid kendati dampak Covid-19 cukup terasa. Pencadangan, permodalan, dan likuiditas kami yang cukup tebal juga menjadi bantalan kuat di tengah kondisi seperti saat ini," jelas Pahala, paparan virtual, Kinerja Bank BTN Kuartal I/2020 di Jakarta, Jumat (15/5).
BTN juga menyampaikan telah memberikan restrukturisasi kredit kepada 77 ribu nasabahnya hingga April 2020 lalu. Fasilitas ini diberikan kepada nasabah perusahaan yang terdampak Covid-19.
Pahala mengatakan jumlah restrukturisasi ini terus mengalami peningkatan tiap bulannya. Hingga akhir bulan ini diperkirakan jumlah nasabah yang akan mendapatkan fasilitas ini akan bertambah 70 ribu - 90 ribu nasabah.
"Restrukturisasi sampai April sudah mencapai 77 ribu. Di bulan Mei mungkin bertambah 70 ribu sampai 90 ribu lagi lah, itu estimasi," kata Pahala dalam video conference kinerja kuartal I-2020 Bank BTN, Jumat (15/5/2020).
Dia menjelaskan, jenis restrukturisasi yang diberikan kepada nasabah bervariasi mulai dari penundaan pembayaran bunga, penundaan pembayaran pokok dan keduanya.
Skema restrukturisasi yang diberikan bergantung pada kriteria nasabah yang dinilai langsung oleh bank. Namun Pahala menekankan bahwa debitur yang bisa mendapatkan fasilitas ini hanya debitur dengan tingkat kolektibilitas baik, artinya yang memiliki pembayaran lancar hingga Februari 2020.
(hps/hps) Next Article Tertarik Ikut Rights Issue BTN? Catat Tanggal Cum-Right Ini