Erick Thohir Rombak Direksi PGN Siang Ini, Simak Bocorannya

Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 May 2020 11:53
Menteri BUMN Erick Thohir di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020 di The Ritz Carlton Ballroom, Pasific Place, Jakarta, Rabu 26/2/2020. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2020 di The Ritz Carlton Ballroom, Pasific Place, Jakarta, Rabu 26/2/2020. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan akan terjadi pergantian sejumlah direksi di PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN yang akan dilaksanakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat siang ini (15/5/2020).

Sejumlah nama beredar untuk menggantikan posisi penting di perusahaan tersebut. Namun Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan dalam hal pergantian direksi, sudah wajar beredar nama-nama sosok yang akan menggantikan direksi lama.

Hanya Arya juga tak membenarkan atau menjelaskan lebih lanjut siapa saja yang akan mengisi posisi di PGN usai RUPST.

"Kalau nama yang beredar itu wajarlah... Tidak semua yang diganti, ada beberapa yang dipertahankan. Pergantiannya ini wajar aja karena memang RUPST," kata Arya dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (15/5/2020).

Dia menyebutkan pergantian direksi ini dilakukan untuk melanjutkan proyek jaringan gas milik PGN yang akan bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero).


Selain itu, alasan lainnya adalah untuk merealisasikan penyesuaian harga gas yang belum lama ini ditetapkan oleh presiden. Kabar di pasar dan pelaku industri juga beredar nama-nama yang diajukan untuk menggantikan direksi lama kendati masih simpang siur. 

Ada nama-sama seperti Budiman Parhusip (Komisaris PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk dan mantan Dirut PT Rukun Raharja Tbk), Faris Aziz (SVP Supply, Distribution and Infrastructure Pertamina), dan Wiko Mogantoro (Dirut Pertamina Gas) dan Moch Taufik Afianto (Dirut PT Nusantara Regas dan mantan VP Clean Energy Technology Development Pertamina).

Ada pula Suko Hartono (mantan Dirut PT Pertagas) dan Nina Sulistyowati (Dirut PT Pertamina Patra Niaga dan mantan Direktur Pemasaran PT Garuda Indonesia Tbk).

"PLN [pergantian direksi] kemarin surprise," kata salah satu pengurus asosiasi yang berkaitan dengan migas yang menolak disebutkan namanya. "Pelaku pasar kini menunggu PGN, bisa jadi di luar nama-nama yang beredar," katanya lagi. Arya pun sekali lagi enggan mengonfirmasi nama-nama yang beredar tersebut.

Mengacu data BEI, perseroan akan melaksanakan RUPST di Auditorium Graha PGAS, Jakarta siang ini.

Selain merombak pengurus, enam agenda lainnya antara lain: Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2019 dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2019 serta Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2019.

Lalu, pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2019, termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2019, sekaligus Pemberian Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab Anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2019.


Berikutnya, penetapan penggunaan laba bersih, termasuk pembagian dividen untuk tahun buku 2019. Penetapan tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2019, serta Gaji/Honorarium, berikut Fasilitas dan Tunjangan Tahun Buku 2020.

Selanjutnya, penetapan Kantor Akuntan Publik untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2020 dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina dan perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan.

Berikut ini adalah susunan pengurus PGAS saat ini:

Komisaris

  • Komisaris Utama : Arcandra Tahar
  • Komisaris : Mas'ud Khamid
  • Komisaris : Luky Alfirman
  • Komisaris: : Kiswodarmawan
  • Komisaris: : Paiman Rahardjo
  • Komisaris: : Christian H. Siboro

Direksi

  • Direktur Utama : Gigih Prakoso Soewarto
  • Direktur : Redy Ferryanto
  • Direktur : Arie NobeltaKaban
  • Direktur : Dilo Seno Widagdo
  • Direktur : Desima Equalita Siahaan
  • Direktur : Syahrial Mukhtar


[Gambas:Video CNBC]





(tas/tas) Next Article Erick Turun Tangan, Begini Kronologi Kasus Pajak PGN Rp 6,8 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular