Ikuti Arah Sentimen Global, Bursa Eropa Melemah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
14 May 2020 14:39
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada sesi awal perdagangan Kamis (14/5/2020), menyusul peringatan bos bank sentral Amerika Serikat (AS) mengenai risiko signifikan yang bisa menekan ekonomi ke depan.

Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, melemah 3,2 poin (-0,96%) pada pembukaan. Indeks saham sektor otomotif kembali memimpin koreksi dengan penurunan sebesar 2%, tatkala semua indeks saham sektoral melemah.

Selang 30 menit kemudian, koreksi Stoxx 600 menipis menjadi 2,79 poin (-0,84%) ke 331,18. Indeks FTSE Inggris turun 71,89 poin (-1,22%) ke 5.832,16, indeks DAX Jerman melemah 86,5 poin (-0,82%) ke 10.456,16 dan CAC Prancis tertekan 38,77 poin (-0,89%) ke 4.306,18.

Penurunan terjadi setelah kemarin malam bos Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dalam pernyataan resminya via webcast menilai perlu lebih banyak langkah untuk menjaga ekonomi, meski menegaskan bahwa akan ada pemulihan substansial setelah virus terkendali.

"Meski respon kebijakan ekonomi telah tepat waktu dan cukup besar, ini mungkin bukan bab terakhir, karena jalur di depan sangat tidak pasti dan bisa terkena risiko penurunan yang signifikan," tutur dia via webcast pada Rabu malam (13/5/2020).

Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan 20,5 juta pengangguran baru pada April, dan menjelang pembukaan kembali perekonomian di beberapa negara bagian yang dikhawatirkan bisa memicu gelombang kedua penyebaran virus corona.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada Rabu menampik masukan dari Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Anthony Fauci Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci yang menilai bahwa ada konsekuensi besar jika perekonomian dan sekolah dibuka terlalu dini.

Trump menilai pernyataan pejabatnya itu "bukan jawaban yang bisa diterima."

Di Asia, mayoritas bursa saham utama juga melemah menyusul memburuknya data ketenagakerjaan di Australia per April.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular