
Waspadai Gelombang Kedua Covid-19, IHSG Bakal Loyo Lagi
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 May 2020 08:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik masih mengkhawatirkan terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19 di tengah adanya optimistme pemulihan ekonomi setelah sejumlah negara melonggarkan kebijakan karantina wilayah.
Tekanan ini menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di teritori negatif dengan pelemahan 0,74% ke posisi 4.554,35 poin Rabu kemarin (13/4/2020). Nilai transaksi mencapai Rp 6,83 triliun dengan investor asing mencatatkan jual bersih Rp 774,13 miliar.
PT Valbury Sekuritas mencermati, sentimen dari dalam negeri bersumber dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut dampak Covid-19 terhadap ekonomi terlihat nyata melalui berbagai indikator.
Pada awal 2020, lanjut Menkeu, Dana Moneter Internasional (IMF) masih optimistis proyeksi pertumbuhan ekonomi global akan tumbuh pada 3,3%. Namun, April 2020 proyeksi dikoreksi secara tajam menjadi -3,0% akibat dampak virus corona. Ini artinya, ekonomi dunia mengalami kontraksi sebesar 6% dan potensi output yang hilang dari perekonomian global.
Dari luar negeri, Lembaga Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa negara-negara bagian yang mengabaikan pedoman nasional untuk membuka kembali ekonominya berisiko menghadapi lonjakan kasus penularan virus corona yang bisa berubah menjadi wabah baru.
"IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan hari ini karena adanya dominasi faktor negatif bagi pasar yang tetap dipicu oleh ketidakpastian dampak dari covid-19 yang akan mengganggu ekonomi," tulis Valbury, Kamis (14/5/2020).
Dengan demikian, hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang support 4.521/4.487/4.454 dan resistance 4.587/4.620/4.654.
Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas menyebuttkan, pemerintah berusaha memulihkan perekonomian ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19 memberikan guncangan terhadap aktivitas ekonomi di dalam negeri. Hal ini menyebabkan meningkatnya pengangguran terbuka dan kemiskinan. Upaya yang dilakukan adalah melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Saat ini iHSG memiliki peluang bergerak variatif cenderung melemah pada level 4.486 - 4.620," ungkap Pilarmas.
(hps/hps) Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga
Tekanan ini menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di teritori negatif dengan pelemahan 0,74% ke posisi 4.554,35 poin Rabu kemarin (13/4/2020). Nilai transaksi mencapai Rp 6,83 triliun dengan investor asing mencatatkan jual bersih Rp 774,13 miliar.
PT Valbury Sekuritas mencermati, sentimen dari dalam negeri bersumber dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyebut dampak Covid-19 terhadap ekonomi terlihat nyata melalui berbagai indikator.
Pada awal 2020, lanjut Menkeu, Dana Moneter Internasional (IMF) masih optimistis proyeksi pertumbuhan ekonomi global akan tumbuh pada 3,3%. Namun, April 2020 proyeksi dikoreksi secara tajam menjadi -3,0% akibat dampak virus corona. Ini artinya, ekonomi dunia mengalami kontraksi sebesar 6% dan potensi output yang hilang dari perekonomian global.
Dari luar negeri, Lembaga Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular, Amerika Serikat telah memperingatkan bahwa negara-negara bagian yang mengabaikan pedoman nasional untuk membuka kembali ekonominya berisiko menghadapi lonjakan kasus penularan virus corona yang bisa berubah menjadi wabah baru.
"IHSG diperkirakan melemah pada perdagangan hari ini karena adanya dominasi faktor negatif bagi pasar yang tetap dipicu oleh ketidakpastian dampak dari covid-19 yang akan mengganggu ekonomi," tulis Valbury, Kamis (14/5/2020).
Dengan demikian, hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang support 4.521/4.487/4.454 dan resistance 4.587/4.620/4.654.
Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas menyebuttkan, pemerintah berusaha memulihkan perekonomian ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19 memberikan guncangan terhadap aktivitas ekonomi di dalam negeri. Hal ini menyebabkan meningkatnya pengangguran terbuka dan kemiskinan. Upaya yang dilakukan adalah melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Saat ini iHSG memiliki peluang bergerak variatif cenderung melemah pada level 4.486 - 4.620," ungkap Pilarmas.
(hps/hps) Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga
Most Popular