
Bank Mandiri Rampungkan Penerbitan EMTN Rp 7,5 T di Singapura

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank BUMN, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) baru saja merampungkan penerbitan Euro Medium Term Notes (EMTN) atau Surat Utang Senior dengan bunga tetap yang tidak dijamin senilai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$).
Surat utang ini memiliki tingkat bunga sebesar 4,75% per tahun dengan tenor 5 tahun. Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), EMTN ini ditawarkan kepada investor di luar Amerika Serikat (AS) dengan tunduk pada Regulation S berdasarkan US Securities Act of 1933, diubah dan terdaftar di Singapore Stock Exchange (SGX).
"Pada 13 Mei perseroan telah menyelesaikan penerbitan kedua EMTN sebesar 500 juta dolar AS, tenor 5 tahun, jatuh tempo 13 Mei 2025," kata Rully Setiawan, Vice President Corporate Secretary Group Bank Mandiri, dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (13/5/2020).
Sebelumnya pada 5 Mei, Bank Mandiri memang sudah mengumumkan rencana roadshow di situs Bloomberg kepada para calon investor sehubungan dengan rencana penerbitan kedua EMTN denominasi dolar AS dan dirampungkan pada Rabu ini.
Dana hasil surat utang EMTN akan digunakan untuk keperluan umum perusahaan dan berdampak positif pada kondisi keuangan Bank Mandiri.
Bertindak sebagai joint lead managers adalah CIMB Bank Berhad, Labuan Offshore Branch, DBS Bank Ltd., Mandiri Securities Pte. Ltd., MUFG Securities Asia Limited, dan Standard Chartered Bank.
Penerbitan ini merupakan tahap kedua dari program EMTN Bank Mandiri dengan target penerbitan total senilai US$ 2 miliar atau setara dengan Rp 30 triliun.
Pada 11 April 2019, Bank Mandiri telah menerbitkan instrumen yang sama, Total nilai yang diterbitkan kala itu mencapai US$ 750 juta. Dengan demikian, dari total target US$ 2 miliar, sudah dirilis US$ 1,25 miliar dan tersisa US$ 750 juta lagi.
Aksi korporasi ini bukan merupakan transaksi material karena nilai penerbitan kurang dari 20% ekuitas perusahaan berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2019.
Sebelumnya, bank BUMN lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga berencana menghimpun pendanaan dari surat utang jangka menengah sebanyak-banyaknya US$ 2 miliar atau setara Rp 30 triliun melalui pembentukan program Euro Medium Term Notes (EMTN) di Bursa Singapura.
BNI menunjuk Citigroup Global Markets Limited (Citigroup) dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) sebagai arranger dan dealers.
Selain bank BUMN, perusahaan konstruksi pelat merah yakni PT Hutama Karya (Persero) atau HK juga menerbitkan surat utang senilai US$ 600 juta atau Rp 9 triliun dengan kupon 3,75% per tahun. Dalam penawarannya, HK mencatat kelebihan permintaan hingga enam kali dari nilai yang diterbitkan.
"Di tengah kondisi pasar global yang tidak pasti, banyaknya minat investor terhadap Global Bond yang diterbitkan BUMN ini [Mandiri dan GK] menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi menarik di dunia," kata Erick Thohir, Menteri BUMN, dalam siaran persnya, Rabu (6/5/2020).
(tas/tas) Next Article Kuartal 2, Bank Mandiri Mau Rilis Global Bond Rp 17,5 T
