Internasional

Trump Ngambek, China Bebaskan Tarif 79 Barang AS

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
12 May 2020 15:40
U.S. President Donald Trump poses for a photo with China's President Xi Jinping before their bilateral meeting during the G20 leaders summit in Osaka, Japan, June 29, 2019. REUTERS/Kevin Lamarque
Foto: Pertemuan G-20 Trump-Xi (REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China merilis daftar 79 barang dari Amerika Serikat (AS) yang akan dibebaskan dari tarif dagang, Selasa (12/5/2020).

Langkah ini dilakukan persis setelah Presiden AS Donald Trump mengaku tak mau bernegosiasi lagi soal kelanjutan kesepakatan damai dagang dengan China, yang sudah dilakukan Januari lalu.



Hal ini diumumkan Komisi Tarif Bea dan Cukai China melalui website. Mencakup disinfektan medis, bijih logam, bijih emas, bijih emas, dan konsentrat.

"Pembebasan tarif akan berlaku satu tahun mulai 19 Mei 2020 dan berakhir 18 Mei 2021. Bahkan tarif yang sudah dibayar bisa dikembalikan," tulis pengumuman itu, ditulis AFP.

Namun sayangnya Beijing tidak mempublikasikan nilai impor produk. Langkah ini juga diambil China di saat AS gencar menggodok upaya memindahkan manufaktur ke negara lainnya.

China juga membebaskan tarif 65 produk AS di 28 Februari lalu. Termasuk suku cadang pesawat terbang dan peralatan medis.



Sebelumnya AS dan China terjebak perang dagang selama dua tahun. Namun di Januari 2019, kedua negara sepakat perjanjian damai parsial fase pertama.

Berdasarkan kesepakatan itu, China setuju untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS. Di mana China akan membeli produk AS hingga US$ 200 miliar selama dua tahun, US$ 77 miliar di tahun pertama dan US$ 123 miliar pada tahun kedua.

Meski demikian, asal mula virus corona (COVID-19) membuat hubungan kedua negara memanas. Trump bahkan mengancam akan mengakhiri kesepakatan jika China gagal memenuhi komitmen pembelian.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article AS-China Sudah Damai tapi Masih Banyak Hal yang Samar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular