Analisis Teknikal

Penjualan Ritel Kontraksi, IHSG Masih Ngos-ngosan di Sesi II

Haryanto, CNBC Indonesia
12 May 2020 13:22
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (12/5/2020) melemah 57,44 poin atau 1,24% pada  4.581,66. Salah satu sentimennya yakni laporan data penjualan ritel pada Maret 2020 yang turun 4,5% year-on-year (yoy).

Pada bulan April, Bank Indonesia (BI) memperkirakan penjualan ritel semakin terkontraksi (tumbuh negatif). Bahkan jauh lebih dalam yaitu -11,8% yoy.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 3,22 triliun dan investor asing kembali jual bersih (net sell) mencapai Rp 516,03 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Sementara volume transaksi tercatat 3,5 miliar lembar saham dengan frekuensi sebanyak 359.209 kali transaksi.

Penurunan IHSG terdorong oleh turunnya saham-saham unggulan di antaranya saham PT PP Tbk (PTPP) (-5,11%), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) (-4,88%), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-4,64%), sedangkan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (-4,51%) dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) anjlok 4,1%.


Koreksi IHSG juga serupa dengan pasar saham Asia lainnya yang mayoritas melemah di tengah kekhawatiran tentang gelombang kedua infeksi Covid-19 karena beberapa negara yang mulai membuka kembali aktivitas ekonomi.

China, Jerman dan Korea Selatan telah melaporkan klaster baru kasus virus corona, menyoroti potensi ancaman pembukaan kembali ekonomi yang terlalu cepat.

Sementara kekhawatiran tentang pertikaian perdagangan setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia "tidak tertarik" untuk menegosiasikan kembali kesepakatan perdagangan Fase 1 dengan China, turut membebani sentimen pasar.

Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin penurunan di antara bursa-bursa utama Asia, Hang Seng anjlok 1,45% pada 24.245. Indeks acuan S&P/ASX 200 Australia pun tergerus 56 poin atau 1,03% menjadi 5.405, sedangkan indeks Shanghai ambles 0,26% pada 2.887 dan indeks Nikkei 225 naik 47,71 poin atau 0,22% menjadi 20.435.37. 


Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG untuk tetap berada di zona merah, merespon data penjualan ritel Tanah Air dan juga kemungkinan lonjakan kasus gelombang kedua serangan Covid-19. Indikator Stochastic menunjukkan overbought alias jenuh beli sehingga berpotensi tertekan.

Simak analisis teknikal di bawah ini.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), sudah menyentuh area support, cenderung untuk koreksi lebih lanjut di tengah pelebaran garis BB. 

Level support berada di 4.560 dan berlanjut ke area 4.540. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati resistance yang berada di area 4.625 hingga area 4.665.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang berpotongan di atas area pivot, cenderung untuk bergerak turun.

Indikator Stochastic yang memberikan sinyal pergerakan arah tren dengan menggunakan area titik jenuh jual (oversold) di bawah area 20 dan jenuh beli (overbought) di atas area 80, menunjukkan overbought, artinya pergerakan cenderung untuk turun lebih lanjut.

Secara keseluruhan, dari fundamental rilis data penjualan ritel dalam negeri yang turun lebih dalam dikombinasikan teknikal dengan Stochastic yang sudah overbought, maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk kembali melemah.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

 




(har/har) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular