
Edan, Harga Minyak Naik Sampai 25% Pekan Ini!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 May 2020 07:19

Tidak hanya AS, negara-negara lain juga telah melonggarkan social distancing. Spanyol, negara dengan jumlah pasien positif corona terbanyak kedua di dunia, juga melakukan hal serupa.
Pekan ini, pemerintah Spanyol telah memperbolehkan warga untuk beraktivitas meski bergiliran. Orang dewasa hanya boleh beraktivitas pada pukul 06:00 hingga 11:00. Kemudian anak-anak boleh melakukan kegiatan di luar rumah pada tengah hari hingga pukul 19:00.
Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus corona di Negeri Matador per 8 Mei 2020 adalah 221.477. Bertambah 0,51% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Sejak 1 Mei, laju pertumbuhan harian pasien baru terjaga di bawah 1%.
Jika semua baik-baik saja, tidak ada gelombang serangan kedua (second outbreak), maka aktivitas masyarakat bisa kembali normal dalam waktu yang tidak terlampau lama. Roda ekonomi akan berputar lagi, dan meningkatkan permintaan akan energi.
"Sebelumnya, permintaan memang anjlok. Namun perlahan kita memulai kembali aktivitas ekonomi sehingga permintaan akan membaik," kata Phil Flynn, Analis Senior Price Futures Group, seperti dikutip dari Reuters.
Rystad Energy, lembaga riset energi yang basis di Oslo (Norwegia), memperkirakan permintaan minyak dunia pada Mei adalah 77,7 juta barel/hari. Pada Juni, permintaan diperkirakan sudah naik menjadi 83,5 juta barel/hari.
Sepanjang 2020, Rystad Energy meramal permintaan minyak global sebanyak 88,7 juta bare/hari, turun 10,9% dibandingkan 2019. Namun pada 2021, permintaan diperkirakan melonjak jadi 98,8 juta barel/hari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pekan ini, pemerintah Spanyol telah memperbolehkan warga untuk beraktivitas meski bergiliran. Orang dewasa hanya boleh beraktivitas pada pukul 06:00 hingga 11:00. Kemudian anak-anak boleh melakukan kegiatan di luar rumah pada tengah hari hingga pukul 19:00.
Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kasus corona di Negeri Matador per 8 Mei 2020 adalah 221.477. Bertambah 0,51% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Sejak 1 Mei, laju pertumbuhan harian pasien baru terjaga di bawah 1%.
Jika semua baik-baik saja, tidak ada gelombang serangan kedua (second outbreak), maka aktivitas masyarakat bisa kembali normal dalam waktu yang tidak terlampau lama. Roda ekonomi akan berputar lagi, dan meningkatkan permintaan akan energi.
"Sebelumnya, permintaan memang anjlok. Namun perlahan kita memulai kembali aktivitas ekonomi sehingga permintaan akan membaik," kata Phil Flynn, Analis Senior Price Futures Group, seperti dikutip dari Reuters.
Rystad Energy, lembaga riset energi yang basis di Oslo (Norwegia), memperkirakan permintaan minyak dunia pada Mei adalah 77,7 juta barel/hari. Pada Juni, permintaan diperkirakan sudah naik menjadi 83,5 juta barel/hari.
Sepanjang 2020, Rystad Energy meramal permintaan minyak global sebanyak 88,7 juta bare/hari, turun 10,9% dibandingkan 2019. Namun pada 2021, permintaan diperkirakan melonjak jadi 98,8 juta barel/hari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Most Popular