
Wall Street Menghijau, Dow Jones Melesat 1% Lebih
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 May 2020 21:14

Jakarta, CNBCÂ Indonesia -Â Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Kamis (7/5/2020). Pelaku pasar menyambut baik rencana dilonggarkannya karantina wilayah (lockdown) di Eropa dan Negeri Paman Sam.
Indeks Dow Jones langsung melesat lebih dari 1% begitu perdagangan hari ini dibuka, dan indeks S&P 500 menguat 1,36%. Indeks Nasdaq bahkan sudah positif lagi secara year-to-date (YTD) setelah melesat 1,38% di awal perdagangan.
Wall Street masih mampu menguat meski pandemi penyakit virus corona (Covid-19) menunjukkan dampak buruknya ke pasar tenaga kerja.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim tunjangan pengangguran bertambah sebanyak 3,17 juta orang sepanjang pekan lalu. Dengan demikian dalam 7 pekan terakhir, total klaim tunjangan pengangguran di AS mencapai 33,5 juta klaim.
Meski demikian, lonjakan klaim sebanyak 3,17 juta tersebut menjadi yang terendah sejak Covid-19 menyerang Negeri Paman Sam. Selain itu, pasar tenaga kerja AS perlahan akan kembali membaik setelah beberapa negara bagian mengumumkan akan melonggarkan lockdown.
Negara bagian New York dan California sudah mengumumkan rencana melonggarkan lockdown secara bertahap. Kemudian negara-negara bagian lainnya juga sudah mengizinkan beberapa bisnis beroperasi kembali.
Sementara itu dari Eropa, setelah lama dinanti, Inggris akhirnya mengumumkan akan melonggarkan lockdown, menyusul negara-negara besar lainnya seperti Jerman, Italia, Spanyol hingga Belanda.
Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, Rabu kemarin mengatakan pelonggaran lockdown bisa dilakukan pada Senin (11/5/2020) pagi.
"Kami ingin, jika kami bisa, untuk melonggarkan lockdown pada hari Senin" kata PM Johnson di hadapan Parlemen Inggris, sebagaimana dilansir CNBC International.
PM Johnson menambahkan akan mengumumkan pelonggaran lockdown pada hari Minggu (10/5/2020) nanti.
Sementara itu, Kanselir Jerman, Angela Merkel juga mengumumkan langkah-langkah pelonggaran lockdown, tetapi juga merilis mekanisme "emergency brake", dimana lockdown bisa kembali diterapkan jika laju penambahan kasus baru Covid-19 kembali melonjak.
Semakin banyak negara-negara yang melonggarkan lockdown tentunya memunculkan harapan roda perekonomian perlahan berputar dan perekonomian bisa segera bangkit dari kemerosotan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir
Indeks Dow Jones langsung melesat lebih dari 1% begitu perdagangan hari ini dibuka, dan indeks S&P 500 menguat 1,36%. Indeks Nasdaq bahkan sudah positif lagi secara year-to-date (YTD) setelah melesat 1,38% di awal perdagangan.
Wall Street masih mampu menguat meski pandemi penyakit virus corona (Covid-19) menunjukkan dampak buruknya ke pasar tenaga kerja.
Meski demikian, lonjakan klaim sebanyak 3,17 juta tersebut menjadi yang terendah sejak Covid-19 menyerang Negeri Paman Sam. Selain itu, pasar tenaga kerja AS perlahan akan kembali membaik setelah beberapa negara bagian mengumumkan akan melonggarkan lockdown.
Negara bagian New York dan California sudah mengumumkan rencana melonggarkan lockdown secara bertahap. Kemudian negara-negara bagian lainnya juga sudah mengizinkan beberapa bisnis beroperasi kembali.
Sementara itu dari Eropa, setelah lama dinanti, Inggris akhirnya mengumumkan akan melonggarkan lockdown, menyusul negara-negara besar lainnya seperti Jerman, Italia, Spanyol hingga Belanda.
Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, Rabu kemarin mengatakan pelonggaran lockdown bisa dilakukan pada Senin (11/5/2020) pagi.
"Kami ingin, jika kami bisa, untuk melonggarkan lockdown pada hari Senin" kata PM Johnson di hadapan Parlemen Inggris, sebagaimana dilansir CNBC International.
PM Johnson menambahkan akan mengumumkan pelonggaran lockdown pada hari Minggu (10/5/2020) nanti.
Sementara itu, Kanselir Jerman, Angela Merkel juga mengumumkan langkah-langkah pelonggaran lockdown, tetapi juga merilis mekanisme "emergency brake", dimana lockdown bisa kembali diterapkan jika laju penambahan kasus baru Covid-19 kembali melonjak.
Semakin banyak negara-negara yang melonggarkan lockdown tentunya memunculkan harapan roda perekonomian perlahan berputar dan perekonomian bisa segera bangkit dari kemerosotan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir
Most Popular