
Erick Thohir Sebut Deretan BUMN Ini Berjibaku Lawan Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengupayakan seluruh perusahaan pelat merah saling bahu membahu dalam memerangi dampak pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sampai saat ini Kementerian BUMN menjadi mitra utama pemerintah dalam upaya untuk mengontrol penyebaran wabah virus corona di Indonesia.
Peran itu, misalnya melalui bank-bank yang terhimpun dalam Bank Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara), memberikan keringanan kredit terhadap 830.000 debitur dengan nilai ekuivalen mencapai Rp 120 triliun yang didominasi oleh debitur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Bank Himbara yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Selain itu, PT PLN (Persero) sudah mensubsidi listrik untuk 30,9 juta pelanggan selama pandemi. Erick juga memastikan, melalui BUMN terkait pangan, mengenai ketersediaan bahan pangan seperti beras, gula dan daging.
"Covid-19 telah mengganggu banyak aspek kehidupan kita," kata Erick, saat rapat bersama Menteri Luar Negeri dan Ketua Tim Pakar Penanganan Covid-19, Kamis (6/5/2020).
"...itu [Covid-19] telah menjadi peluang bagi kita sebagai sebuah negara untuk membangun infrastruktur kesehatan yang lebih baik dan lebih kuat. Kekuatan kita, compassion [iba dan empati], dan kemanusiaan memungkinkan kita untuk menghadapi dan menyelesaikan pandemi ini bersama," kata Erick.
BUMN lain yang juga ikut berpartisipasi ialah PT Garuda Indoneisa Tbk (GIAA) yang mengambil peran dengan menyediakan 30 penerbangan untuk membawa alat kesehatan dan obat-obatan dari negara tetangga dan membantu kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI).
PT Bio Farma (Persero), induk Holding BUMN Farmasi, juga memproduksi 50.000 polymerase chain reaction (PCR) diagnostic kit yang akan tersedia mulai pertengahan Mei ini dan kapasitas produksinya akan terus ditingkatkan menjadi 50.000 PCR per Minggu.
Dalam hal perawatan, lanjut Erick Thohir, Kementerian telah mengalokasikan 70 rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19.
"Kami bekerja keras untuk memproduksi obat dan peralatan medis yang paling dibutuhkan untuk merawat pasien dan melindungi pekerja kesehatan," katanya.
Selain itu, Kementerian BUMN bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), PT Pindad (Persero) dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) juga berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi negeri memproduksi ventilator lokal.
"Di samping peralatan medis dan rumah sakit, kami juga telah mengeluarkan upaya kami dalam pengembangan vaksin," tukasnya.
(tas/tas) Next Article Soleh Ayubi, Eks Bos Farmasi Denmark Jadi Wadirut Bio Farma
