Duh! Harga CPO Makin Melorot ke Bawah RM 2.000/ton

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
06 May 2020 12:03
Kelapa sawit (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Kelapa sawit (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk kontrak yang ramai diperdagangkan di Bursa Malaysia Derivatif (BMD) cenderung flat hari ini. Namun harga CPO sudah keluar dari level psikologis RM 2.000 per ton sejak awal pekan ini. 

Rabu (6/5/2020) harga CPO kontrak pengiriman Juli 2020 dibanderol di RM 1.975 per ton. Ini merupakan harga terendah dalam 9 bulan terakhir atau titik terendah sejak Juli 2019. Di sepanjang tahun ini harga CPO sudah terkoreksi sebesar 35,3%.



Harga CPO terus turun seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19 yang memicu terjadinya penurunan permintaan minyak nabati global. Namun seiring dengan penurunan laju pertambahan kasus baru, banyak negara mulai melonggarkan kebijakan lockdown yang ditempuhnya. Peningkatan harian dalam sepekan terakhir mencapai laju 2% -3%, turun dari sekitar 13% pada pertengahan Maret.

Beberapa negara yang sudah melonggarkan lockdown adalah Italia, AS, Spanyol, Portugal, Belgia, Finlandia, Nigeria, India, Malaysia, Thailand, Israel dan Lebanon yang mulai membuka kembali berbagai pabrik, lokasi konstruksi, taman, salon penata rambut, dan perpustakaan.

Bergeliatnya aktivitas ekonomi di Eropa dan India yang menjadi pasar terbesar minyak sawit membuat prospek menjadi lebih baik, walau pemulihan kemungkinan besar berjalan lambat. 


"Permintaan global untuk minyak kelapa sawit, minyak nabati yang paling banyak digunakan di dunia, mungkin telah mencapai titik terendah setelah tertekan akibat pandemi Covid-19 dan sekarang sedang memasuki periode pemulihan yang lambat," kata Dewan Minyak Sawit Malaysia kepada Reuters, Selasa (5/5/2020).

Walau diperkirakan memasuki periode pemulihan harga CPO masih terus mengalami tren penurunan. Pemicunya adalah stok minyak sawit bulan April yang naik 10% dibanding bulan sebelumnya. Maklum ketika permintaan melemah produksi CPO malah terancam naik mengingat secara musiman produksi sawit meningkat pada kuartal dua.

Seasonality Produksi Sawit di Malaysia & Indonesia

Seasonality SawitSumber : Refinitiv


Di sisi lain ancaman juga datang dari kembali tegangnya hubungan Washington dengan Beijing. Donald Trump selaku presiden Negeri Adidaya terus menerus menyalahkan China atas keterbukaan dan penanganan wabah Covid-19 yang akhirnya memicunya menjadi pandemi global. Trump gusar karena pandemi ekonomi AS pun terkoyak.

Trump pun kembali memilih untuk memusuhi Beijing. Kali ini bukan hanya tarif saja yang siap dinaikkan, tetapi Negeri Hollywood itu juga bersiap untuk menghapus rantai pasok global dari China sebagai pemegang kendalinya. Sentimen ini juga jadi salah satu faktor yang menggerus harga CPO.





TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]





(twg/twg) Next Article Produksi Naik & Ekspor Turun, Harga CPO Kok Malah Naik?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular