Rupiah Kurang Gairah, Dolar Australia Naik ke Atas Rp 9.700

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 May 2020 10:49
Australian dollars are seen in an illustration photo February 8, 2018. REUTERS/Daniel Munoz
Foto: dollar Australia (REUTERS/Daniel Munoz)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia melawan rupiah menguat pada perdagangan Rabu (6/5/2020) pagi, dan kembali ke atas Rp 9.700/US$. Rupiah terlihat kurang bergairah pada pagi ini merespon paparan Perkembangan Ekonomi Terkini dari Gubernur bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Pada pukul 10:18 WIB, AU$ 1 setara Rp 9.710,61, dolar Australia menguat 0,48% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Gubernur Perry dalam paparan Perkembangan Ekonomi Terkini pagi ini menyatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan di bawah perkiraan semula sebesar 2,3%.

"Dampak dari penanganan Covid-19 mulai mempengaruhi berbagai kegiatan ekonomi. Konsumsi, investasi, ekspor-impor. Semula kami perkirakan Maret belum kena," papar Perry dalam konferensi pers Perkembangan Ekonomi Terkini, Rabu (6/5/2020).



"Semula konsumsi kami kira bisa tumbuh 4,4%, ternyata konsumsi sudah tidak setinggi yang kami perkirakan, hanya tumbuh 2,8%. Demikian juga investasi, yang semula kami perkirakan 2,4% ternyata 1,7%. Artinya, social distancing telah mempengaruhi pendapatan masyarakat, konsumsi, serta aktivitas produksi dan investasi dunia usaha," tambahnya.

Dengan realisasi kuartal I-2020 yang jauh di bawah perkiraan, Perry mengakui bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 akan berubah. Ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi tahun ini di bawah 2,3%.

BI memperkirakan ekonomi kuartal II-2020 akan tumbuh 0,4%, kuartal II-2020 tumbuh 1,2%, dan kuartal IV-2020 tumbuh 3,1%. "Keseluruhan tahun lebih rendah dari 2,3%," ujar Perry.

Selasa kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia (produk domestic bruto/PDB) triwulan I-2020 tumbuh 2,97% secara year-on-year (YoY), menjadi pertumbuhan yang terendah sejak triwulan IV-2001.

Rilis tersebut jauh di bawah konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekonomi domestik tumbuh 4,33% YoY.

Kepala BPS Suhariyanto memaparkan pada triwulan I-2020 ada beberapa catatan peristiwa yang mempengaruhi PDB.



"Penyebaran covid-19 ini membuat ekonomi global terkontraksi," kata Suhariyanto, Selasa (5/4/2020).

Sementara, ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia terkontraksi sebagai akibat adanya pembatasan aktivitas lockdown untuk mengendalikan penyerbaran Covid-19

Harga komoditas migas dan hasil tambang pun pada Triwulan I-2020 menunjukkan penurunan. "Jadi apa yang bisa dilihat adalah semua indikator terpengaruh Covid-19," kata Suhariyanto.

"Pada triwulan I-2020, ekonomi ini mengalami perlambatan yang sangat dalam," tambahnya. 

Selasa kemarin rupiah masih cukup perkasan merespon rilis data PDB tersebut, tetapi pada hari ini menjadi lesu merespon ramalan BI untuk pertumbuhan ekonomi satu tahun penuh 2020.

TIM RISET CNCB INDONESIA



(pap/pap) Next Article Keren! Penguatan Rupiah Nomor Wahid di Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular