
Bursa Eropa Menghijau Sambut Perkembangan Relaksasi Lockdown

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada awal perdagangan Selasa (5/5/2020), menyusul pelonggaran karantina wilayah (lockdown) yang mulai diberlakukan di berbagai negara di Benua Biru.
Indeks Stoxx 600, yang berisikan 600 saham unggulan di Eropa, menguat 1,5% pada pembukaan. Indeks saham sektor minyak dan gas (migas) melesat 4,3% menjadi pemimpin kenaikan.
Selang 30 menit kemudian, reli Stoxx 600 bertambah menjadi 5,59 poin (+1,7%) ke 334,03. Di sisi lain indeks FTSE Inggris naik 95,27 poin (+1,66%) ke 5.849,05, indeks DAX Jerman menguat 185,67 poin (+1,77%) ke 10.652,47 dan CAC Prancis tumbuh 97,69 poin (+2,23%) ke 4.475,92.
Pelaku pasar di Eropa memantau perkembangan wabah COVID-19 yang dilaporkan kian membaik sehingga beberapa negara mulai melonggarkan pembatasan sosial yang semula diberlakukan.
Sejauh ini, lebih dari 252.000 orang meninggal di seluruh dunia akibat pandemi ini dan 3,6 juta orang terinfeksi, menurut data Worldometers. Spanyol, Inggris, Prancis, dan Jerman menduduki klasemen negara Eropa dengan kasus terbanyak, mengekor Amerika Serikat (AS) yang berada di posisi puncak
Pasar berjangka (futures) untuk indeks saham AS juga bergerak menghijau karena sentimen serupa, meski ada kekhawatiran pelonggaran yang terlalu dini bisa memicu gelombang kedua penyebaran virus.
Mayoritas bursa saham utama di Asia Pasifik juga naik pada Selasa pagi. Indeks Hang Seng Hong Kong yang anjlok lebih dari 4% pada Senin hari ini menguat 0,84%. Pelaku pasar telah mengantisipasi efek buruk virus nCov-2019 terhadap perekonomian sehingga tak panik ketika ekonomi dilaporkan melemah.
Pemerintah Hong Kong mengumumkan perekonomian wilayah administratif tersebut terkontraksi 8,9% pada kuartal pertama 2020, menjadi penurunan terparah sejak tahun 1974.
Dari sisi kinerja keuangan, beberapa saham hari ini diperhatikan pelaku pasar di Eropa karena akan merilis laporan keuangan per kuartal I-2020 seperti perusahaan asuransi AXA, perusahaan keuangan BNP Paribas dan perusahaan migas Total.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Lawan Gravitasi akibat Corona Delta, Bursa Eropa Melesat