
Data PDB Sudah Diantisipasi, IHSG Sesi II Siap Bertahan Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Selasa ini (5/5/2020) menguat 11,7 poin atau 0,25% ke level 4.617,19 meskipun data Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I-2020 hanya tumbuh 2,97% secara year on year (yoy).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 2,96 triliun dengan investor asing masih melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 123,42 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Sementara volume transaksi sebanyak 3,4 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 310.918 kali transaksi yang didominasi investor domestik.
Saham-saham yang naik di antaranya saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) (18,81%), PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) (13%), PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) (7,32%), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (6,96%) dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (4,8%).
Penguatan IHSG sesi I karena pelaku pasar sudah mencerna rilis data PDB tersebut, artinya pasar sudah mem-price in. Sementara penguatan bursa saham Wall Street untuk indeks berjangka atau futures juga memberikan angin segar atau harapan investor.
Pada catatan pukul 13:00 WIB, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) naik 1,04% menjadi 23.817, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,88% ke 2.850 dan Nasdaq Composite 100 naik 0,79% pada 8.865.
Pada perdagangan sesi II diperkirakan IHSG mencoba bertahan di zona mengikuti bursa Wall Street futures dan bursa saham Asia lainnya.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) periode satu jam (hourly) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), berada sedikit di bawah area pivot, cenderung untuk bergerak turun dan menguji area support. Namun penyempitan garis resistance dan support mengindikasikan pergerakan yang terbatas.
Level support terdekat berada di 4.590 dan berlanjut ke area 4.565. Sementara untuk melanjutkan tren bullish perlu melewati resistance yang berada di area 4.655 hingga area 4.695.
Sementara indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang berpotongan di atas area pivot cenderung bergerak turun atau melemah.
Selain itu, indikator Stochastic yang merupakan gambaran mengenai tren pergerakan dengan menggunakan area titik jenuh jual (oversold) di bawah area 20 dan jenuh beli (overbought) di atas area 80, menunjukkan oversold. Artinya pergerakan masih cenderung untuk sedikit menguat.
Secara keseluruhan, dari fundamental dengan pelaku pasar sudah mem-price in rilis data PDB dikombinasikan dengan teknikal melalui indikator Stochastic yang oversold, maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi masih bertahan di zona hijau.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500