
Market Cap BCA Menguat Sendirian, Telkom Geser Bank BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham dalam negeri yang tercermin pada Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) dalam sepekan lalu menguat signifikan dan menjadi yang terbaik di bandingkan bursa saham utama Asia lainnya.
Kondisi ini membuat kinerja saham emiten-emiten big cap alias emiten dengan kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap) besar di atas Rp 100 triliun pun terpengaruh.
Dalam 4 hari perdagangan terakhir (Jumat libur Hari Buruh/May Day) IHSG menguat 4,9% dan berakhir di level 4.716,403. Kendati demikian, investor asing masih menarik dananya dari pasar saham Tanah Air dengan jumlah yang cukup besar, yakni senilai Rp 2,68 triliun di semua pasar.
Penguatan IHSG dipicu laporan bahwa obat produksi perusahaan farmasi AS Gilead Sciences efektif untuk menyembuhkan pasien Covid-19. Pasien yang mendapat terapi dengan Remdesivir, nama obat tersebut, bisa meninggalkan rumah sakit dalam kurun waktu 2 pekan.
Kabar perkembangan obat Covid-19 remdesivir produksi Gilead Science membuat selera risiko (risk appetite) investor kembali menyala. Mengutip CNBC International, kandidat obat Covid-19 yang sempat diragukan kemujarabannya tersebut menunjukkan hasil menjanjikan.
Gilead Sciences mengatakan bahwa lebih dari setengah dari pasien yang diuji dengan obat tersebut menunjukkan perbaikan dan bisa keluar dari rumah sakit dalam kurun waktu dua pekan saja.
Sementara kemungkinan babak baru perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China memberikan tekanan bagi pasar saham global termasuk IHSG.
Presiden AS, Donald Trump pada pekan lalu mengatakan bahwa AS bisa saja mengenakan bea masuk impor akibat penanganan virus corona yang dilakukan China sehingga menjadi pandemi, seperti yang dilansir dari CNBC Internasional.
Sentimen obat Covid-19 dan perang dagang fase baru antara AS-China juga membuat harga saham kelompok saham big cap ikut berfluktuasi.
Mengacu data BEI, hingga akhir pekan lalu total kapitalisasi pasar saham-saham big cap mencapai Rp 2.578 triliun. Sementara hingga Senin ini (27/4/2020) sesi I pukul 10:45 WIB, total kapitalisasi pasar saham big cap turun 2,8% menjadi Rp 2.507 triliun.
Pada perdagangan Senin ini, IHSG berada di zona merah hingga pukul 10:55 WIB, IHSG melemah 2,23% ke level 4.611,41 di tengah kemungkinan perang dagang fase baru antara AS-China. Pada penutupan sesi I, 11.30, IHSG melorot 2,35% di level 4.605,34.
Berikut jajaran 10 besar emiten dengan market cap terbesar:
No | Emiten | 24 April 2020 (Rp T) | No | Emiten | 30 April 2020 (Rp T) | No | Emiten | 4 Mei 2020 (Rp T) |
1 | BCA/BBCA | 602,2 | 1 | BCA/BBCA | 631 | 1 | BCA/BBCA | 637,95 |
2 | Bank Bri/BBRI | 323,17 | 2 | Telkom/TLKM | 347 | 2 | Telkom/TLKM | 327,9 |
3 | Telkom/TLKM | 311,06 | 3 | Bank Bri/BBRI | 333 | 3 | Bank Bri/BBRI | 324,4 |
4 | Unilever/UNVR | 287,08 | 4 | Unilever/UNVR | 316 | 4 | Unilever/UNVR | 306,15 |
5 | Bank Mandiri/BMRI | 198 | 5 | Bank Mandiri/BMRI | 206 | 5 | Bank Mandiri/BMRI | 192,27 |
6 | Sampoerna/HMSP | 177 | 6 | Sampoerna/HMSP | 186 | 6 | Sampoerna/HMSP | 176,8 |
7 | Chandra Asri/TPIA | 154 | 7 | Chandra Asri/TPIA | 160 | 7 | Chandra Asri/TPIA | 154,71 |
8 | Astra/ASII | 147 | 8 | Astra/ASII | 156 | 8 | Astra/ASII | 146,96 |
9 | Indofood CBP/ICBP | 115 | 9 | Barito Pacific/BRPT | 129 | 9 | Barito Pacific/BRPT | 125,96 |
10 | Barito Pacific/BRPT | 110 | 10 | Indofood CBP/ICBP | 115 | 10 | Indofood CBP/ICBP | 114,29 |
Sumber: BEI, berdasarkan data harga saham sesi I sebelum penutupan, Senin (20/4/2020)
Berdasarkan data di atas, terjadi perubahan posisi, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) merebut posisi kedua dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang kini berada di posisi ketiga.
Sementara PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melaju ke posisi kesembilan menggantikan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Kapitalisasi pasar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik menjadi Rp 637,95 triliun per pukul 11:00 WIB Senin ini, dari pekan lalu Rp 631 triliun. Market cap PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom turun menjadi Rp 327,9 triliun dari Rp 347 triliun.
Kapitalisasi pasar PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pun turun menjadi Rp 324,4 triliun dari sebelumnya Rp 333 triliun, market cap PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun menjadi Rp 306,15 triliun dari Rp 316 triliun.
Berikutnya market cap PT Bank Mandiri tbk (BMRI) turun menjadi Rp 192,27 triliun dari sebelumnya Rp 206 triliun, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun menjadi Rp 176,80 triliun dari Rp 186 triliun, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun menjadi Rp 146,96 triliun dari Rp 156 triliun, sementara PT Astra Internasional Tbk (ASII) turun menjadi Rp 146,96 triliun dari Rp 156 triliun.
Di sisi lain, market cap PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun menjadi Rp 125,96 triliun dari Rp 129 triliun, sedangkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga turun menjadi Rp 114,29 triliun dari Rp 115 triliun.
Artinya hanya ada satu emiten yang kapitalisasi pasarnya naik yakni Bank Central Asia, yang lainnya mencatat penurunan.
Market cap adalah nilai pasar dari sebuah emiten, perkalian antara harga saham dengan jumlah saham beredar di pasar, semakin besar nilai market cap emiten maka pengaruh pergerakannya juga besar terhadap pergerakan IHSG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500