Efek Covid-19

BUMN Transportasi Boncos: Garuda hingga KAI 'Terpapar' Corona

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 April 2020 09:46
Kereta Api (Ivan Haniv via Instagram Ridwan Kamil)
Foto: Kereta Api (Ivan Haniv via Instagram Ridwan Kamil)
Tak hanya Garuda, pandemi virus corona (Covid-19) berdampak pula pada kinerja PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Pendapatan harian dari pengangkutan penumpang pada Maret 2020 anjlok drastis dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Dari sisi pendapatan penumpang ini kalau kita bandingkan dari Februari 2020 itu secara menyeluruh per hari Rp 39 miliar. Ini tanggal 31 Maret jadi Rp 4 miliar," kata Dirut KAI Edi Sukmoro di sela rapat virtual bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (29/4/20).

Penurunan pendapatan harian dari penumpang itu setara hampir 90%, atau tepatnya 89,7%. Data KAI menyebut, volume penumpang harian anjlok hingga 78,35% dari 1,27 juta di Januari menjadi hanya 275.827 pada akhir Maret.

"Okupansinya ada KA jarak jauh sudah drop sekali. Dalam satu rangkaian ada yang 20 orang, ada yang cuma 15 orang," keluhnya.

Alhasil, pihaknya mencatat rugi sebesar Rp 92 miliar di Maret 2020. Angka itu jauh menurun mengingat pada Januari KAI masih mengantongi laba Rp 26 miliar dan Rp 143 miliar pada Februari 2020.

Kondisi ini juga tidak lepas dari penurunan pendapatan kumulatif menjadi Rp 1,54 triliun di Maret. Pada Januari, perseroan masih membukukan pendapatan sebesar Rp 1,88 triliun dan Rp 1,81 triliun pada Februari.

"Pendapatan memang dari Januari masih baik, Februari masih baik meski ga tercapai. Hanya saja di sini arus kasnya di Januari-Februari positif. Maret negatif Rp 693 miliar," ucapnya.

Padahal, berdasarkan laporan keuangan audit 2019, pendapatan KAI sepanjang tahun lalu tembus Rp 22,52 triliun naik dari tahun sebelumnya Rp 19,95 triliun, laba bersih juga naik menjadi Rp 2,02 triliun dari Rp 1,56 triliun.

(tas/tas)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular