
Percuma Turunkan Bunga Kalau Kita Masih #dirumahaja
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 April 2020 08:07

Namun bukan berarti The Fed tidak berbuat apa-apa. The Fed akan melanjutkan pembelian obligasi pemerintah AS dan surat berharga berbasis properti (mortgage-backed securities) agar pasar berjalan normal. Sebagai tambahan, The Fed juag akan melanjutkan operasi term repo jangka pendek dalam skala besar.
Selain itu, The Fed juga menggelontorkan stimulus US$ 2,3 triliun dalam bentuk fasilitas pinjaman lunak kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). The Fed pun membantu negara bagian yang mengalami tekanan berat akibat pandemi virus corona.
"Kami melakukan semua yang kami bisa. Kami akan terus menggunakan berbagai instrumen untuk memastikan saat ekonomi pulih, lajunya akan sekencang mungkin," tegas Powell dalam keterangan pers usai rapat, seperti diwartakan Reuters.
Ya, stimulus moneter dalam bentuk penurunan suku bunga saat ini memang agak percuma. Penurunan suku bunga diharapkan bisa mendorong permintaan kredit oleh rumah tangga dan korporasi.
Namun pembatasan sosial (social distancing) untuk mempersempit ruang gerak penyebaranv virus corona membuat aktivitas ekonomi lesu, baik itu oleh rumah tangga maupun perusahaan. Saat aktivitas ekonomi loyo, apalagi orang-orang masih #dirumahaja, suku bunga kredit 0% pun tidak bakal laku.
Penurunan suku bunga baru akan efektif ketika ekonomi sudah mulai bangkit berdiri. Kala permintaan mulai tumbuh, rangsangan berupa suku bunga rendah akan sangat membantu.
Untuk saat ini, panggung memang lebih bermanfaat bila diberikan kepada otoritas fiskal. Sebab, stimulus fiskal akan langsung dirasakan oleh sektor riil, oleh rumah tangga, oleh pengusaha. Termasuk stimulus fiskal untuk bidang kesehatan yang diharapkan mampu membuat wabah cepat berlalu.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Selain itu, The Fed juga menggelontorkan stimulus US$ 2,3 triliun dalam bentuk fasilitas pinjaman lunak kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). The Fed pun membantu negara bagian yang mengalami tekanan berat akibat pandemi virus corona.
"Kami melakukan semua yang kami bisa. Kami akan terus menggunakan berbagai instrumen untuk memastikan saat ekonomi pulih, lajunya akan sekencang mungkin," tegas Powell dalam keterangan pers usai rapat, seperti diwartakan Reuters.
Ya, stimulus moneter dalam bentuk penurunan suku bunga saat ini memang agak percuma. Penurunan suku bunga diharapkan bisa mendorong permintaan kredit oleh rumah tangga dan korporasi.
Namun pembatasan sosial (social distancing) untuk mempersempit ruang gerak penyebaranv virus corona membuat aktivitas ekonomi lesu, baik itu oleh rumah tangga maupun perusahaan. Saat aktivitas ekonomi loyo, apalagi orang-orang masih #dirumahaja, suku bunga kredit 0% pun tidak bakal laku.
Penurunan suku bunga baru akan efektif ketika ekonomi sudah mulai bangkit berdiri. Kala permintaan mulai tumbuh, rangsangan berupa suku bunga rendah akan sangat membantu.
Untuk saat ini, panggung memang lebih bermanfaat bila diberikan kepada otoritas fiskal. Sebab, stimulus fiskal akan langsung dirasakan oleh sektor riil, oleh rumah tangga, oleh pengusaha. Termasuk stimulus fiskal untuk bidang kesehatan yang diharapkan mampu membuat wabah cepat berlalu.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular