Rupiah Masih Menguat, Tapi Terlempar dari 3 Besar Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 April 2020 10:41
Dollar-Rupiah
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Rupiah juga menguat di perdagangan pasar spot.

Pada Rabu (29/4/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 15.415. Rupiah menguat 0,47% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Di perdagangan pasar spor, rupiah pun menghijau. Pada pukul 10:04 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 15.350 di mana rupiah menguat 0,2%.

Namun bukan cuma rupiah yang menguat, hampir seluruh mata uang utama Asia pun menapaki jalur hijau. Yen Jepang menjadi yang terbaik di Asia, won Korea Selatan di posisi kedua, dan dolar Taiwan berada di bawahnya. Rupiah tidak lagi masuk tiga besar.


Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia di perdagangan pasar spot pada pukul 10:06 WIB:




Kenaikan harga minyak setelah kemarin terperosok dalam menjadi pelecut semangat pelaku pasar. Pada pukul 10:13 WIBm harga minyak jenis brent naik 3,13% dan yang jenis light sweet melonjak 12,24%.

Ada kemungkinan lesatan harga si emas hitam hanya disebabkan oleh technical rebound. Sebelumnya, harga minyak light sweet sempat terkoreksi parah sampai mendekati US$ 10/barel.


Namun bisa jadi investor juga menyimpan harapan bahwa ekonomi bisa segera pulih setelah wabah virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) mereda. Kalau tidak ada serangan kedua (second outbreak), sepertinya penyebaran virus asal Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini akan segera mencapai puncaknya.

Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di seluruh dunia per 28 April adalah 2.954.222 orang. Bertambah 76.026 orang dibandingkan posisi per hari sebelumnya.

Namun secara persentase pertumbuhan, laju penambahan kasus baru sudah stabil rendah. Dalam 10 hari terakhir, tambahan kasus per hari berada di kisaran 2-3%.

Jika tren ini terus bertahan, maka dalam waktu dekat sangat mungkin akan datang hari tanpa tambahan pasien corona. Semoga...




Ketika penyebaran virus corona sudah selesai, maka publik bisa kembali beraktivitas. Ekonomi yang lesu akan kembali bergairah.

"(Pertumbuhan ekonomi) kuartal IV-2020 akan sangat kuat dan tahun depan akan menjadi tahun yang luar biasa. Kuartal III-2020 adalah kuartal transisi, dan kuartal II-2020 biarlah seperti itu," kata Presiden AS Donald Trump, seperti diberitakan Reuters.

Harapan kebangkitan ekonomi membuat pelaku yakin bahwa ke depan permintaan energi akan pulih sehingga mendorong kenaikan harga minyak. Optimisme di pasar komoditas ini kemudian menular ke pasar lainnya, termasuk pasar valas.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular