Usai Anjlok Parah, Harga Minyak Mentah Rebound Pagi Ini

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
29 April 2020 09:38
FILE PHOTO: A pump jack operates in the Permian Basin oil production area near Wink, Texas U.S. August 22, 2018. Picture taken August 22, 2018. REUTERS/Nick Oxford/File Photo
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford)
Jakarta, CNBC Indonesia - Usai terjatuh, harga minyak mentah mencoba bangkit kembali. Volatilitas harga minyak yang tinggi akhir-akhir ini masih dipicu oleh sentimen banjirnya pasokan di tengah pandemi COVID-19.

Rabu (29/4/2020), harga minyak mentah kontrak pengiriman Juni 2020 rebound. Pada 09.10 WIB Brent dibanderol US$ 21,27/barel atau naik 4,06%. Sementara di waktu yang sama minyak mentah acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) ditransaksikan di harga US$ 14,04/barel atau menguat 13,78%.



Dalam dua hari terakhir harga minyak cenderung tergelincir terutama minyak WTI, setelah US Oil Fund berencana untuk menjual seluruh kontrak WTI pengiriman Juni dan beralih ke kontrak lain yang periodenya lebih panjang.



Namun angin segar datang dari American Petroleum Institute (API) yang mengumumkan kenaikan persediaan minyak AS periode mingguan, tak sebanyak yang diperkirakan analis.

Stok minyak mentah AS mingguan yang berakhir pada 24 April lalu naik 10 juta barel menjadi 510 juta. Sebelumnya analis memperkirakan kenaikan stok minyak mentah AS bisa mencapai 10,6 juta barel. Ini artinya laju kenaikan stok tidak secepat yang dibayangkan.

"Ini merupakan sedikit kabar baik, bahwa storage di AS tidak terisis secepat yang Anda bayangkan" kata Lachlan Shaw, seorang kepala penelitian komoditas di National Australia Bank di Melbourne sebagaimana diwartakan Reuters.

Stok minyak AS memang naik tetapi tidak terlalu tinggi. Selain itu, pemangkasan produksi minyak serpih (shale) AS yang diestimasi mencapai 300 ribu barel per hari (bpd) akan turut mendukung program pemangkasan produksi sebesar 9,7 juta bpd oleh Arab, Rusia dan koleganya yang tergabung dalam OPEC+ Mei nanti.

Di sisi lain kabar positif juga datang dari kabar bahwa beberapa negara bagian AS serta negara-negara di Eropa sudah mulai melonggarkan pembatasan sosialnya. Bahkan ada yang sudah berencana mencabut lockdown, walau secara terbatas.

NegaraKebijakanKasusKematianRasio Mortalitas
AlbaniaToko dan pengadilan dibuka pekan lalu, orang-orang diperbolehkan berada di luar rumah selama 90 menit per hari, aturan terkait kapan sekolah akan kembali dibuka ditetapkan minggu ini736283.8%
AustriaToko-toko besar, pusat perbelanjaan, dan salon rambut akan dibuka kembali mulai 1 Mei. Restoran dan hotel dapat dibuka kembali dari pertengahan Mei jika kondisi kesehatan memungkinkan15,2745493.6%
BelgiaToko-toko rencananya akan dibuka pada 11 Mei, sekolah mulai akan dibuka seminggu setelahnya. Namun jumlah siswa per kelas dibatasi46,6877,20715.4%
ItaliaBerencana akan memperbolehkan aktivitas manufaktur kembali beroperasi pada 4 Mei199,41426,97713.5%
JermanBerbagai larangan sudah mulai dilonggarkan pekan lalu sehingga terjadi peningkatan aktivitas sosial. Kewajiban menggunakan masker masih ditetapkan ketika keluar rumah terutama di fasilitas transportasi umum158,7586,1263.9%
NorwegiaAcara yang melibatkan kerumuman masa yang besar masih dilarang hingga 1 September. Namun pada 30 April akan ditetapkan aturan baru terkait apakah kegiatan dengan jumlah orang < 500 diperbolehkan7,5992052.7%
PerancisPerdana Menteri Perancis akan mempresentasikan strategi pencabutan lockdown dan parlemen akan melakukan voting hari ini165,97723,32714.1%
PortugalMulai akan melonggarkan aturan pada awal Mei dan akan ditinjau secara periodik per 15 hari sekali24,0279283.9%
Republik CekoUniversitas dibuka kembali pada 27 April, perjalanan non-esensial mulai diperbolehkan, kerumunan kurang dari 10 orang diperbolehkan, masker wajib dikenakan7,4452233.0%
SpanyolKegiatan diluar rumah bag anak-anak diperbolehkan sekali sehari dengan pendampingan orang tua, aktivitas di luar ruangan rencananya diperbolehkan pada 2 Mei229,42223,52110.3%
SwissBeberapa toko bunga hingga salon sudah mulai dibuka, pada 11 Mei sekolah dasar dan toko ritel akan kembali dibuka29,1641,6655.7%
YunaniKantor layanan publik dan pengadilan akan mulai buka 27 April. Untuk outlet komersil masih dipertimbangkan kapan diperbolehkan dibuka2,5341365.4%
Sumber : Guardian, WHO, John Hopkins University CSSE, CNBC Indonesia Research

Hal ini jadi angin segar lain lantaran lockdown lah pemicu permintaan minyak anjlok signifikan. Upaya pengendalian penyebaran virus ini membuat orang-orang dipaksa tinggal di rumah dan mengambil jarak dari orang lain. Mobilitas publik pun dibatasi.

Akibatnya sektor transportasi seperti penerbangan terkena dampaknya. Jumlah penumpang pesawat anjlok signifikan. Ujung-ujungnya permintaan bahan bakar pun turun drastis. Permintaan diperkirakan anjlok hingga 30 juta bpd pada April ini.

Dengan dilonggarkannya pembatasan, artinya roda ekonomi akan berputar lebih kencang dari sebelumnya. Permintaan terhadap bahan bakar pun akan sedikit membaik.

Walau ini merupakan kabar yang baik, tetap ada yang harus diwaspadai. Sepertinya pemulihan ekonomi akan berjalan bertahap lantaran musuh tak kasat mata masih mengintai walau jumlah kasus di berbagai negara terutama Eropa mulai turun. Lagi pula kasus di Asia Tenggara dan juga Afrika masih berpotensi untuk terus mengalami kenaikan.



TIM RISET CNBC INDONESIA 
(twg/twg) Next Article Harga Minyak Naik, Tapi Masih Rapuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular