Sudah Anjlok Habis-habisan, Harga Minyak Bangkit

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
30 April 2020 10:29
FILE PHOTO: Oil pours out of a spout from Edwin Drake's original 1859 well that launched the modern petroleum industry at the Drake Well Museum and Park in Titusville, Pennsylvania U.S., October 5, 2017. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo
Foto: Ilustrasi: Minyak mengalir keluar dari semburan dari sumur 1859 asli Edwin Drake yang meluncurkan industri perminyakan modern di Museum dan Taman Drake Well di Titusville, Pennsylvania AS, 5 Oktober 2017. REUTERS / Brendan McDermid / File Foto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan pagi hari Kamis (30/4/2020), harga minyak mentah kontrak berjangka masih lanjut menguat. Kenaikan stok minyak mentah AS yang lebih rendah dari perkiraan serta upaya Presiden AS Donald Trump untuk menyelamatkan industri migas Paman Sam jadi pemicunya.

Pada 09.50 WIB, harga minyak mentah kontrak futures naik signifikan. Brent melesat 7,36% ke US$ 24,2/barel. Di saat yang sama, minyak mentah acuan AS yakni West Texas Intermediate naik lebih tinggi dengan penguatan sebesar 9,56% ke US$ 16,5/barel.



Data Administrasi Informasi Energi AS pada hari Rabu menunjukkan persediaan minyak mentah AS bertambah 9 juta barel pada pekan lalu menjadi 527,6 juta barel. Angka ini masih jauh di bawah perkiraan analis yang disurvei Reuters yang meramal persediaan minyak mentah Paman Sam naik 10,6 juta barel.

Stok bensin AS juga turun sebesar 3,7 juta barel dari rekor tertinggi minggu sebelumnya. Hal ini mengindikasikan adanya sedikit peningkatan permintaan bahan bakar sehingga mampu mengimbangi tingginya output kilang. 

"Ada sinyal yang meningkat bahwa mungkin yang terburuk ada di belakang kita," kata Lachlan Shaw, kepala riset komoditas di National Australia Bank, sebagaimana diwartakan oleh Reuters. 

Kenaikan stok minyak AS yang lebih rendah dari perkiraan pasar tentu jadi kabar yang baik dan mampu mendongkrak harga. Di saat yang sama Trump juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya menyelamatkan industri perminyakan AS di tengah situasi sulit ini. Trump berkata bahwa penyelamatan industri perminyakan Paman Sam adalah prioritas utama.

Presiden Donald Trump pada hari Rabu mengatakan pemerintahannya akan segera merilis rencana untuk membantu perusahaan-perusahaan minyak AS, yang menurut Menteri Keuangan Steven Mnuchin dapat mencakup penambahan jutaan barel minyak ke cadangan nasional yang sudah hampir penuh.



Mnuchin tidak memberikan perincian tentang di mana kemungkinan pemerintah akan menyimpan ratusan juta barel minyak tersebut ketika kapasitas penyimpanan sudah terisi hampir penuh.

"Kami juga sedang menjajaki berbagai kemungkinan  untuk menyimpan beberapa ratus juta barel lagi, jadi kami sedang melihat banyak opsi yang berbeda," kata Mnuchin saat pengarahan Gedung Putih mengenai dampak virus corona pada industri, melansir Reuters. "Sebuah tim yang terdiri dari orang-orang dari Kementerian Keuangan dan Energi sedang mempertimbangkan berbagai opsi tersebut," tambahnya.

Reuters melaporkan, Cadangan Minyak Strategis AS (SPR) saat ini sudah memiliki sekitar 636 juta barel minyak mentah dan memiliki daya tampung sekitar 714 juta barel. Permintaan bahan bakar telah turun sekitar 30% di seluruh dunia sementara pasokan terus meningkat, sehingga kapasitas penyimpanan tersisa semakin terbatas.

Ketika ditanya kapan dia akan merilis rencana untuk membantu perusahaan minyak, Trump berkata: "Saya akan mengatakannya segera."

"Ini tidak bisa dipercaya. Harga [minyak] yang sangat rendah, dan dalam beberapa kasus kami menyimpan minyak dan dibayar untuk penyimpanan tersebut karena kami memiliki kapasitas yang luar biasa untuk itu," kata Trump. 


(twg/twg) Next Article Harga Minyak Naik, Tapi Masih Rapuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular