Perdagangan Sesi I Alot, IHSG Dipaksa Jatuh 0,16%

Market - Alfatur Devaki, CNBC Indonesia
28 April 2020 12:09
Bursa efek Indonesia Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi I pada Selasa (28/4/2020) di zona merah meskipun sempat dibuka melonjak tinggi.

Mengacu data BEI, total transaksi perdagangan hari ini mencapai Rp 3,1 triliun dengan frekuensi transaksi saham sebanyak 310.131 kali serta jumlah saham yang diperdagangkan sebesar 4 miliar saham.

Pada perdagangan sesi I ini, IHSG ditutup jatuh sebesar 0,16% di level 4.506,13. Tercatat, asing membukukan jual bersih (net sell) Rp 487 miliar di semua pasar (all market).

Tercatat lima saham yang paling banyak dilego asing, di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) senilai Rp 221 miliar, PT Bank Central Asia (BBCA) Rp 164 miliar, PT Astra Internasional (ASII) Rp 15 miliar, PT Bang Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPS) Rp 13 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) sebesar Rp 12,5 miliar.

 

Dari 10 sektor terpantau ada enam sektor yang bergerak positif lebih dari 1% pada sesi I, dipimpin sektor industri dasar naik 1.76%, pertanian 1,59%, barang konsumsi 1,39%, dan sektor manufaktur 1,26% .

Transaksi perdagangan hari ini memiliki volatilitas yang lumayan tinggi. Hal ini seiring dengan berbagai sentimen yang mewarnai pasar, baik positif maupun negatif.

Kabar kurang enak berasal dari harga minyak mentah yang kembali melemah karena kekhawatiran terus-menerus tentang kelebihan pasokan dan kurangnya ruang penyimpanan. Minyak mentah AS (WTI) jatuh 14,24% menjadi US$ 10,96/barel dan minyak mentah Brent turun 4,05% menjadi $ 19,18 per barel.

Sedangkan kabar baik datang dari Jepang. Bank of Japan/BOJ, bank sentral Jepang, mengumumkan kebijakan moneter kemarin. BOJ mengatakan akan merealisasikan program pembelian aset (quantitative easing/QE).

Tak tanggung-tanggung, pembelian QE tersebut dilakukan dalam jumlah tak terbatas dengan tujuan untuk meredam dampak penyebaran virus corona (Covid-19) ke perekonomian. Sebelumnya, bank sentral yang dipimpin Haruhiko Kuroda itu membatasi nilai QE sebesar 80 triliun yen per tahun.

Selain itu, sentimen positif juga datang dari pelonggaran pembatasan di beberapa negara. Di Eropa beberapa negara sudah berencana membuka lockdown setelah penyebaran Covid-19 melambat. Italia berencana membuka lockdown secara bertahap pada 4 Mei nanti. Italia dan Spanyol bahkan sudah mengijinkan warganya mulai beraktivitas meski terbatas sejak dua pekan lalu.

Kemudian Jerman juga mulai mengizinkan warganya beraktivitas, toko-toko retail sudah diizinkan buka kembali sejak Senin (20/4/2020), dan sekolah mulai aktif lagi per 4 Mei. Belanda pun juga demikian, berencana membuka lockdown secara bertahap mulai 11 Mei.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

 



Artikel Selanjutnya

Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500


(ald/ald)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading