
Dampak Covid-19, Laba Astra Kuartal I-2020 Drop 8%
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
27 April 2020 17:15

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan kinerja kuartal I-2020 mengalami penurunan karena hampir semua kegiatan bisnis anak usaha mengalami penurunan di tengah dampak virus corona (Covid-19).
Laba bersih Astra tercatat turun 8% menjadi Rp 4,8 triliun. Sementara pada periode yang sama tahun lalu tercatat mencapai Rp 5,22 triliun.
Hal ini disebabkan karena pendapatan bersih perseroan turun 9% menjadi Rp 54 triliun dari Rp 59,61 triliun.
"Walaupun kinerja bisnis otomotif dan jasa keuangan Grup Astra solid, kinerja keseluruhan menurun pada kuartal pertama tahun ini, terutama disebabkan turunnya harga batu bara dan melemahnya kepercayaan konsumen," kata Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto dalam siaran pers hari ini, Senin (27/4/2020).
"Selain itu, karena dampak pandemi Covid-19 telah bertambah berat dan telah diterapkannya tindakan-tindakan pembatasan untuk menanggulangi pandemi tersebut, kondisi yang dihadapi semakin sulit dan memberikan dampak yang semakin besar terhadap kinerja Grup Astra pada bulan April," katanya.
Prijono menambahkan, kondisi ini kemungkinan akan bertahan selama beberapa waktu. Meskipun demikian, Grup Astra memiliki posisi keuangan yang kuat, yang memungkinkan untuk memitigasi risiko yang dihadapi dalam situasi yang semakin menantang ini.
Astra menjelaskan, penjualan mobil menurun 3% dan penjualan motor menurun 5%, tetapi pangsa pasar meningkat. Lalu penurunan harga batu bara mempengaruhi penjualan alat berat dan volume kontraktor penambangan. Sementara, divisi agribisnis diuntungkan oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit.
(hps/hps) Next Article Sah! Djony Bunarto Gantikan Prijono Sugiarto Jadi Dirut Astra
Laba bersih Astra tercatat turun 8% menjadi Rp 4,8 triliun. Sementara pada periode yang sama tahun lalu tercatat mencapai Rp 5,22 triliun.
Hal ini disebabkan karena pendapatan bersih perseroan turun 9% menjadi Rp 54 triliun dari Rp 59,61 triliun.
"Selain itu, karena dampak pandemi Covid-19 telah bertambah berat dan telah diterapkannya tindakan-tindakan pembatasan untuk menanggulangi pandemi tersebut, kondisi yang dihadapi semakin sulit dan memberikan dampak yang semakin besar terhadap kinerja Grup Astra pada bulan April," katanya.
Prijono menambahkan, kondisi ini kemungkinan akan bertahan selama beberapa waktu. Meskipun demikian, Grup Astra memiliki posisi keuangan yang kuat, yang memungkinkan untuk memitigasi risiko yang dihadapi dalam situasi yang semakin menantang ini.
Astra menjelaskan, penjualan mobil menurun 3% dan penjualan motor menurun 5%, tetapi pangsa pasar meningkat. Lalu penurunan harga batu bara mempengaruhi penjualan alat berat dan volume kontraktor penambangan. Sementara, divisi agribisnis diuntungkan oleh peningkatan harga minyak kelapa sawit.
(hps/hps) Next Article Sah! Djony Bunarto Gantikan Prijono Sugiarto Jadi Dirut Astra
Most Popular