Investor Tunggu Data Ekonomi, IHSG Masih Rentan Hari Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 April 2020 08:44
Bursa Efek Indonesia
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah sentimen negatif masih menghantui perdagangan saham di dalam negeri. Kondisi ini membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir perdagangan pekan lalu ditutup dengan posisi anjlok 2,12% ke 4.496,06 poin.

Asing masih melakukan aksi jual bersih (net sell) dari pasar saham dalam negeri senilai Rp 1,09 triliun.

Investor masih mencermati penambahan jumlah kasus Covid-19, hingga yang paling hangat jadi perbincangan yaitu akses penutupan transportasi keluar masuk Jabodetabek.

Pilarmas Investindo menilai di awal pekan ini investor bakal memperhatikan sejumlah sentimen yang datang dari rilisnya beberapa data ekonomi.


AS akan mengumumkan tingkat pertumbuhan ekonomi secara kuartal pada pekan ini, yang diprediksi mengalami penurunan hingga ke level negatif, meskipun secara tahunan masih berada di area positif. Ini akan menandai tanda-tanda awal dari sebuah potensi resesi di Amerika.

Dari Eropa, data tingkat pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan juga akan mengalami penurunan dan masuk teritori negatif, sehingga ini juga menjadi sebuah tanda tanda bahwa pertumbuhan ekonomi Eropa mulai goyang dan memasuki awal resesi.

Artha Sekuritas menyebutkan dengan dinantikannya rilis data dari beberapa negara dunia ini akan membawa indeks bergerak negatif karena investor cenderung melakukan wait and see terlebih dahulu.

Selanjutnya, menurut Reliance Sekuritas Indonesia, pekan ini Federal Reserve, Bank of Japan dan Bank Sentral Eropa pekan ini juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter di tengah pandemi ini. Hal ini juga akan menjadi sentimen yang akan dicermati oleh pelaku pasar.

Panin Sekuritas menambahkan dengan posisi indeks yang melemah di akhir pekan lalu, pola shooting star terkonfirmasi, IHSG kembali memasuki downtrend. Di saat seperti ini yang perlu diantisipasi hanya saham-saham yang dilepas asing saja, terutama dari sektor perbankan.

Diperkirakan menjelang bulan Mei memang akan terjadi tekanan jual yang mana setiap tahunnya dikenal sebagai Sell on May dan perdagangan sepekan lalu adalah awal mulanya, pertimbangannya pada penjualan asing yang mencapai Rp 1 triliun.

Untuk itu hari ini IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung melemah di kisaran support (batas bawah) 4.436 dan resisten (batas atas) di 4.603.



[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular