Sedih, Sepertinya IHSG Finis di Zona Merah Hari Ini
Alfatur Devaki,
CNBC Indonesia
24 April 2020 13:49
Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Sesi I. Pada Sesi II, sepertinya IHSGÂ masih sulit keluar dari zona merah.
Pada Jumat (24/4/2020), IHSGÂ menutup perdagagan Sesi I di 4.593,83. Turun 0,81% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih (net buy) pada Sesi I sebesar Rp 196 miliar di pasar reguler dan non-reguler. Tercatat, total nilai transaksi Sesi I sebesar Rp 2,7 triliun.
Pada sesi II, secara teknikal IHSG diproyeksi masih akan bergerak mixed dan cenderung melemah ke level 4.593,25-4.535,93. IHSG tidak menutup kemungkinan untuk breakdown dan menembus batas support Fibonacci Retracement di 4.535,93.
Pelemahan ini masih merespon sentimen negatif penutupan akses transportasi. Pemerintah secara resmi mengumumkan bahwa akses keluar masuk Jabodetabek ditutup, mencakup di dalamnya pelarangan akses transportasi darat, laut, dan udara.
Selain itu, obat penawar virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid-19) juga masih belum menemukan titik terang. Sempat dibangkitkan dengan isu dari raksasa farmasi AS, Gilead Science Inc yang memiliki obat yang efektif melawan virus corona. Sayangnya, obat dari Gilead tersebut dilaporkan tidak berhasil memperbaiki kondisi pasien, seperti yang diberitakan Financial Times.
Proyeksi pelemahan sesi II juga didukung dengan bursa saham Asia yang secara serempak bergerak melemah dengan persentase bervariatif. Pada pukul 13:10 WIB, pelemahan bursa saham Asia dipimpin oleh Shanghai Composite Index (China) dengan koreksi -1,13%.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Next Article
IHSG Dibuka Meyakinkan, Balik ke Level 7.300
Pada Jumat (24/4/2020), IHSGÂ menutup perdagagan Sesi I di 4.593,83. Turun 0,81% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih (net buy) pada Sesi I sebesar Rp 196 miliar di pasar reguler dan non-reguler. Tercatat, total nilai transaksi Sesi I sebesar Rp 2,7 triliun.
RTI |
Pelemahan ini masih merespon sentimen negatif penutupan akses transportasi. Pemerintah secara resmi mengumumkan bahwa akses keluar masuk Jabodetabek ditutup, mencakup di dalamnya pelarangan akses transportasi darat, laut, dan udara.
Selain itu, obat penawar virus corona (Coronavirus Desease-2019/Covid-19) juga masih belum menemukan titik terang. Sempat dibangkitkan dengan isu dari raksasa farmasi AS, Gilead Science Inc yang memiliki obat yang efektif melawan virus corona. Sayangnya, obat dari Gilead tersebut dilaporkan tidak berhasil memperbaiki kondisi pasien, seperti yang diberitakan Financial Times.
Proyeksi pelemahan sesi II juga didukung dengan bursa saham Asia yang secara serempak bergerak melemah dengan persentase bervariatif. Pada pukul 13:10 WIB, pelemahan bursa saham Asia dipimpin oleh Shanghai Composite Index (China) dengan koreksi -1,13%.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
RTI