Hari Pertama Puasa, Saham Telkom Diburu Saat IHSG Merah

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
24 April 2020 10:02
Telkom Landmark Tower building, the headquarters of Indonesia's largest telcommunications services company PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), is seen in Jakarta, April 30, 2018. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melesat dan menjadi saham berkapitalisasi besar yang banyak di borong investor saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada Jumat pagi ini (24/4/2020).

Peningkatan penggunaan data internet saat pandemi virus corona (Covid-19) menjadi salah satu katalis yang mendorong penguatan saham plat merah di sektor telekomunikasi ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham Telkom tercatat menguat 1,3% ke level Rp 3.110/unit. Penguatan saham Telkom ini terjadi pada saat IHSG sedang drop 0,29% ke level 4.580,12.

Koreksi IHSG tersebut terjadi karena saham-saham big cap lainnya, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 0,71%. Selain itu, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,17%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 2,67% dan PT Astra International Tbk (ASII) turun 1,33%.


Hari ini merupakan hari pertama puasa Ramadan 1441 Hijriah, momentum ini tampaknya dimanfaatkan investor membeli saham-saham dari sektor telekomunikasi. Pasalnya, secara musiman pendapatan perusahaan telekomunikasi akan meningkat selama puasa dan lebaran.

Puasa dan lebaran tahun, ini peningkatan penggunaan data internet diperkirakan akan semakin meningkat. Pasalnya pemerintah telah melarang aktivitas mudik. Artinya pertemuan keluarga, kemungkinan besar akan dilakukan melalui pemanfaatan ruang meeting virtual yang berbasis internet.

Selain itu, investor juga sudah menghitung peningkatan penggunaan data internet operator telekomunikasi selama pemerintah mengeluarkan kebijakan pembatasan sosial dan kerja dari rumah.

Para analis juga turut merekomendasikan saham di sektor ini. Selain karena secara prospek terus tumbuh, pengguna internet dan kebutuhan akan layanan internet cepat, saham di sektor telekomunikasi ini juga menarik untuk dikoleksi.

Menurut Head of Equity Research PT BNI Sekuritas, Kim Kwie Sjamsudin, keunggulan saham ini karena valuasinya juga cukup menarik di antara 45 saham yang masuk dalam daftar indeks paling likuid di bursa atau indeks LQ45.

"Saham yang direkomendasikan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)," kata Kim Kwie, baru-baru ini kepada CNBC Indonesia.


Beberapa hari lalu, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menegaskan bahwa para operator telekomunikasi di tanah air memang berharap ada insentif dari pemerintah agar perusahaan dapat meningkatkan layanan dan kebutuhan internet bagi masyarakat di tengah pandemi virus corona.

"Pada situasi saat ini, di [industri] telco ini kan kita merasa paling jarang diberikan insentif, kita meminta agar bisa melalui fase yang berat ini dengan tetap memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan juga tetap meningkatkan telekomunikasi dengan baik," ucap Ririek, di acara MarkPlus Industry Roundtable, Selasa (21/4/2020).

Ririek juga menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini, nilai yang sudah dikontribusikan oleh para operator seluler kepada masyarakat mencapai Rp 2 triliun. Kontribusi ini berupa paket kuota yang digratiskan untuk akses layanan edukasi di platform digital dan di berbagai lokasi sekolah atau kampus.


[Gambas:Video CNBC]




(hps/tas) Next Article Berkat Bisnis Data, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 149,2 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular