Analisis Teknikal

Kabar Baik dari Wall Street, IHSG Berpotensi Hijau Lagi

Haryanto, CNBC Indonesia
23 April 2020 08:05
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Kamis ini (23/4/2020) berpotensi menguat mengikuti bursa saham Amerika Serikat yang melonjak (rebound)  di tengah kenaikan harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate.

Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Rabu (22/4/2020) bursa saham Tanah Air IHSG mencatatkan keuntungan 65,64 poin atau 1,46% ke level 4.567,56 dengan rentang harga tertinggi 4.580,68 dan terendah 4.441,09 di tengah kabar industri farmasi Tanah Air yang sedang berupaya untuk mengembangkan obat antivirus corona.

Berdasarkan catatan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Rabu kemarin sebesar Rp 7,91 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 334,95 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Saham-saham yang mengalami kenaikan ada 172 saham, stagnan sebanyak 152 dan yang turun 213 saham.

Saham-saham yang tercatat mengalami kenaikan tinggi di kemarin antaranya PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (19,21%), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (16,95%), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) (16,62%), Sedangkan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) (14,39%) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) (11,30%).



Sementara bursa saham Wall Street yang merupakan acuan atau barometer dari bursa saham global pada penutupan perdagangan Rabu kemarin berhasil ke wilayah positif karena kenaikan (rebound) harga minyak mentah.

Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS) West Texas Intermediate kontrak berjangka untuk pengiriman bulan Juni naik US$ 2,21 menjadi US$ 13,78 per barel. Melansir dari RTTNews.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 456,94 poin atau 2% menjadi 23.475,82, Nasdaq melonjak 232.15 poin atau 2,8% menjadi 8.495,38 dan S&P 500 naik 62,75 poin atau 2,3% menjadi 2.799,31.

Sentimen positif juga muncul setelah tersiar berita bahwa Senat telah mengeluarkan undang-undang baru untuk menyediakan dana bagi rumah sakit serta usaha kecil dan menengah. Paket bantuan tersebut senilai US$ 484 miliar telah disetujui dengan suara bulat oleh Senat dan sekarang akan dibahas lebih lanjut di DPR AS hari ini.

Selain itu, Presiden Donald Trump mengatakan dia akan menandatangani RUU dan kemudian berencana untuk memulai diskusi tentang undang-undang tambahan untuk memberikan bantuan fiskal bagi negara bagian dan pemerintah daerah, meningkatkan belanja infrastruktur, memberikan insentif pajak untuk restoran dan bisnis hiburan dan memotong pajak penghasilan (gaji).

Pada catatan pukul 07:00 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) turun 0,3% menjadi 23.278, sedangkan indeks S&P 500 merosot 0,4% ke 2.777 dan Nasdaq Composite 100 melemah 0,31% pada 8.611.

Pada perdagangan pagi ini Kamis (23/4/2020) penguatan di bursa saham Wall Street kemungkinan menjadi sentimen positif IHSG untuk kembali ke zona hijau.


[Gambas:Video CNBC]



Wall Street Rebound, IHSG Hari Ini Diproyeksi MenguatFoto: Revinitif

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Moving Average periode 5 (MA-5) yang artinya pergerakan berdasarkan 5 bar atau batang sebelumnya secara nilai rata-rata harga penutupan per bar tepat berada di area garis MA-5, artinya ada kecenderungan naik (rebound) setelah sebelumnya bergerak di bawah garis MA-5.

Saat ini mencoba bergerak ke level 38,2% Fibonacci Retracement di area 4.842,57, sedangkan untuk melanjutkan tren penurunan (bearish) kembali perlu melewati level 23,6% Fibonacci di 4.486,80.

Fibonacci Retracement adalah indikator yang digunakan sebagai alat ukur untuk mendapatkan area-area yang bisa dijadikan sebagai acuan kapan entry atau masuk dan kapan keluar (exit).

Sementara indikator Stochastic melalui metode penentuan area titik jenuh jual (oversold) di 20% dan area titik jenuh beli (overbought) di 80%, dengan garis MA yang sudah saling berpotongan tepat di area 20% jenuh jual kecenderungan untuk bergerak naik (rebound).

Secara keseluruhan, dari fundamental merespon penguatan bursa saham AS Wall Street di tengah naiknya harga minyak mentah WTI, dikombinasikan dengan teknikal yang sudah oversold. Maka pergerakan IHSG selanjutnya kecenderungan untuk menguat.

Perlu melewati (break) salah satu level dari indikator Fibonacci Retracement, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular