Masih karena Minyak, IHSG Hari Ini Bakal Sulit Move On
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 April 2020 08:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Gonjang-ganjing harganya minyak dunia memukul laju pasar saham domestik. Kejatuhan harga minyak dunia di bawah US$ 0 atau terendah sepanjang sejarah ini menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjerembab 1,62% ke level 4.501,91 poin.
Pada perdagangan Selasa kemarin (21/4/2020) dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 6,91 triliun.Pelaku pasar asing tercatat melakukan aksi jual Rp 429,30 miliar. Saham-saham di sektor minyak dan gas juga berjatuhan sepanjang perdagangan kemarin merespons sentimen negatif itu.
Dalam risetnya, PT Valbury Sekuritas memaparkan, pandemi covid-19 menyebabkan harga minyak pertama kali dalam sejarahnya diperdagangan kisaran negatif. Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian semakin meningkat.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun lebih dari 100 persen menjadi menetap di negatif US$37,63 per barel, yang berarti produsen akan membayar pedagang untuk mengambil minyak dari tangan mereka.
"Harga minyak untuk kontak Mei jatuh dalam karena pengiriman banyak dibekukan akibat lockdown sebagai dampak dari pengendalian virus Corona," tulis Valbury Sekuritas, Rabu (22/4/2020).
Dengan demikian, Valbury memperkirakan, IHSG akan bergerak variatif pada perdagangan hari ini pada rentang support 4.464/4.427/4.371 dan resistance 4.558/4.613/4.651.
Di sisi lain, Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat, realisasi investasi Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan akan meleset Rp 69,1 triliun menjadi hanya Rp 817 triliun saja dari target BKPM Rp 886,1 triliun akibat pandemi Covid-19.
"Dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan perlambatan investasi asing pada kuartal pertama 2020," tulis Pilarmas, Rabu (22/4/2020).
Pilarmas memperkirakan, IHSG akan bergerak melemah di kisaran 4.427 hingga 4.613.
(hps/hps) Next Article Pantau Suku Bunga Fed & Deviden Jumbo RI, IHSG Liar Lagi?
Pada perdagangan Selasa kemarin (21/4/2020) dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 6,91 triliun.Pelaku pasar asing tercatat melakukan aksi jual Rp 429,30 miliar. Saham-saham di sektor minyak dan gas juga berjatuhan sepanjang perdagangan kemarin merespons sentimen negatif itu.
Dalam risetnya, PT Valbury Sekuritas memaparkan, pandemi covid-19 menyebabkan harga minyak pertama kali dalam sejarahnya diperdagangan kisaran negatif. Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian semakin meningkat.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun lebih dari 100 persen menjadi menetap di negatif US$37,63 per barel, yang berarti produsen akan membayar pedagang untuk mengambil minyak dari tangan mereka.
"Harga minyak untuk kontak Mei jatuh dalam karena pengiriman banyak dibekukan akibat lockdown sebagai dampak dari pengendalian virus Corona," tulis Valbury Sekuritas, Rabu (22/4/2020).
Dengan demikian, Valbury memperkirakan, IHSG akan bergerak variatif pada perdagangan hari ini pada rentang support 4.464/4.427/4.371 dan resistance 4.558/4.613/4.651.
Di sisi lain, Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat, realisasi investasi Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan akan meleset Rp 69,1 triliun menjadi hanya Rp 817 triliun saja dari target BKPM Rp 886,1 triliun akibat pandemi Covid-19.
"Dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan perlambatan investasi asing pada kuartal pertama 2020," tulis Pilarmas, Rabu (22/4/2020).
Pilarmas memperkirakan, IHSG akan bergerak melemah di kisaran 4.427 hingga 4.613.
(hps/hps) Next Article Pantau Suku Bunga Fed & Deviden Jumbo RI, IHSG Liar Lagi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular