Merana Maskapai RI Gegera Corona, Harus Potong Gaji Karyawan

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 April 2020 07:30
Garuda Indonesia
Foto: garuda-indonesia.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen Batik Air diketahui menawarkan cuti tanpa tanggungan perusahaan kepada pilotnya karena virus corona Covid-19. Ternyata maskapai di Indonesia sudah menerapkan potong gaji demi bertahan hidup.



Salah satunya, Garuda Indonesia. Maskapai penerbangan plat merah ini bakal melakukan pemotongan pembayaran take home pay (THP) karyawan mulai April ini hingga Juni mendatang. Pemotongan gaji ini akan dilakukan mulai dari level direksi dan komisaris hingga ke staf perusahaan dengan besar pemotongan 10%-50%.

Rincian pemotongan THP yang dilakukan perusahaan maskapai pelat merah ini:
  • Direksi dan Komisaris 50%
  • VP, Captain, First Officer dan Flight Service Manager 30%
  • Senior Manager 25%
  • Flight Attendant, Expert dan Manager 20%
  • Duty Manager dan Supervisor 15%
  • Staff (Analyst, Officer atau setara) dan Siswa 10%.
  • Sementara itu, untuk tunjangan hari raya (
THR) perusahaan memutuskan untuk tetap akan membayarkannya dengan besaran potongannya sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Namun demikian, perusahaan memutuskan untuk menunda pembayaran bantuan istirahat tahunan, tunjangan tengah tahun dan insentif kinerja hingga waktu yang akan diumumkan nantinya.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membenarkan keputusan direksi Garuda Indonesia tersebut yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor JKTDZ/SE/70010/2020.

"Iya benar, itu kebijakan internal [perusahaan]," kata Arya kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/4/2020).

[Gambas:Video CNBC]



Berdasarkan pesan berantai yang diterima CNBC Indonesia, Batik air menawarkan program bertajuk 'cuti di luar tanggungan perusahaan'. Program ini berlaku selama periode dan kurun waktu sebagai berikut:

1. Bulan MEI (1 bulan)
2. Bulan JUNI (1 bulan)
3. Bulan MEI dan JUNI
(2 bulan)

Pesan berantai ini juga menerangkan, bagi pilot yang berkenan dapat mengajukan permohonan atau pendaftaran paling lambat pada hari Rabu, tanggal 22 April 2020. Sedangkan untuk periode bulan Juni (1 bulan) saja paling lambat pada hari Jumat, 24 April 2020 melalui email [email protected].

Dalam pesan ini, terdapat beberapa catatan penting. Salah satunya yakni apabila peminat program ini di bawah kuota atau target, maka pihak perusahaan yang akan menentukan atau memilih untuk pemenuhan kuota atau target tersebut.

Secara terpisah, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, membenarkan adanya program ini. Dia lantas menjelaskan alasan di balik kebijakan tersebut.

"Karena produksi menurun, sebagai salah satu upaya mengurangi beban perusahaan, maka kami menawarkan kepada karyawan termasuk pilot untuk cuti di luar tanggungan perusahaan secara sukarela," kata Danang ketika dikonfirmasi, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (19/4/20).

Dia tak menampik, semua persoalan ini timbul sebagai dampak pandemi Covid-19. Danang mengaku, banyak rute yang biasanya diterbangi Batik Air, kini terpaksa ditutup.

"Banyak rute domestik dan internasional tidak diterbangi/dioperasikan, sehingga produksi layanan penerbangan menurun signifikan," tandasnya.



AirAsia menjadi maskapai penerbangan pertama yang mengumumkan pemotongan gaji karyawan. Hal ini disampaikan CEO AirAsia Tony Fernades melalui akun instagram miliknya.


"Ketika Kamarudin [Kamarudin bin Meranun, Non-Independent Executive Chairman] dan saya memulai AirAsia 20 tahun lalu, kami punya mimpi setiap orang bisa mendapatkan kesempatan untuk terbang. Tapi sayangnya, kesempatan itu sedang hilang untuk saat ini," kata Tony.

"Kondisi saat ini tidak pernah terbayangkan dan tak ada yang bisa memprediksi. Jadi kami ingin terbuka dan transparan dengan kondisi saat ini," katanya.


[Gambas:Instagram]


Dia menyebutkan perusahaan tidak mendapatkan pemasukan akibat 96% armada perusahaan tidak beroperasi di tengah upaya untuk meminimalkan tingkat penyebaran pandemi corona.

Sementara perusahaan juga masih punya komitmen dari sisi biaya bahan bakar, dan beban sewa pesawat (leasing) yang juga terus berjalan. Kondisi ini tak bisa dinafikan, bahwa industri penerbangan tengah terkena hantaman yang cukup keras tanpa terkecuali juga dirasakan bagi AirAsia.

Sebab itu, dia menegaskan bahwa dirinya dan Kamarudin tidak mengambil gaji dalam periode ini. "Kamarudin dan saya tidak akan mengambil gaji selama periode ini," katanya.

Selain itu, seluruh karyawan juga telah menerima tawaran kebijakan pemangkasan gaji sementara dengan besaran antara 15-75%, tergantung dengan tingkat senioritas. Cara ini menurut dia menjadi satu-satunya strategi bertahan yang dapat ditempuh oleh perusahaan di tengah pandemi ini.



Next Page
Batik Air
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular