
Obat Anti-Corona Bereaksi, Bursa Asia & IHSG Ceria Pagi Ini
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
17 April 2020 09:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan hari terakhir pekan ini Jumat (17/4/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau di awal perdagangan. Apresiasi yang terjadi di bursa saham domestik ini tak terlepas dari adanya sentimen positif yang datang dari luar.
Pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan di level kemarin yakni di 4.480,61. Namun pada 09.05 WIB, IHSG mencatatkan penguatan sebesar 1,78% dan melenggang ke level 4.560,56. Beberapa sentimen positif eksternal cukup mendukung gerak IHSG pagi ini.
Kabar cukup baik datang dari bursa saham New York. Pada 08.30 WIB, indeks futures Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 masing-masing melompat 845 dan 91 poin.
Berita baik dibalik penguatan ini adalah pasien terinfeksi virus corona yang diobati dengan Remdesivir, kondisinya berangsur membaik dengan cepat setelah mengalami gejala yang parah.
"Ini jelas kabar baik. Tentu saja, kami telah mendengar beberapa berita baik lainnya seperti ini baru-baru ini dan mereka tidak berhasil seperti yang diharapkan orang, "kata Matt Maley, kepala strategi pasar di Miller Tabak, dalam email, melansir CNBC Internasional.
"Pertanyaan besarnya adalah apakah itu akan cukup untuk membantu perekonomian 'membuka kembali' lebih cepat daripada yang dipikirkan orang saat ini." begitu tambahnya.
Rilis data resmi pemerintah AS menunjukkan angka klaim tunjangan pengangguran mingguan untuk periode yang berakhir pada 11 April 2020 sebesar 5,2 juta. Angka ini jauh lebih baik dari perkiraan ekonom sebesar 5,3 juta dan klaim pada minggu sebelumnya sebanyak 6,6 juta.
Hal ini cukup menjadi sentimen bagi Wall Street pada perdagangan semalam. Dini hari tadi tiga indeks utama bursa saham AS kompak ditutup di zona hijau. Indeks Dow Jones Industrial menguat 0,1%, S&P 500 bertambah 0,6% dan Nasdaq Composite melesat 1,7%.
Optimisme yang ada dirasakan oleh Wall Street turut menjalar dan dirasakan oleh mayoritas bursa utama kawasan Asia. Pada 08.40 WIB, mayoritas bursa saham Benua Kuning bergerak di zona hijau.
Indeks Shang Hai Composite menguat 0,55%, Hang Seng naik 1,88%, Topix melaju kencang dengan apresiasi sebesar 1,58%, KLCI tumbuh 1,33%, Straits Times bertambah 1,7%, KOSPI terangkat 3,39% dan Taiwan Weighted melompat 2,39%.
Pada pukul 09.00 WIB, China merilis data ekonominya yakni pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), data penjualan eceran dan produksi industri untuk periode kuartal pertama. Hasilnya bisa dibayangkan. Rilis data tersebut sudah menunjukkan ngerinya dampak wabah corona yang diyakini berasal dari China itu terhadap perekonomian.
Ekonomi China mengalami kontraksi sebesar -6,8% (yoy) (konsensus -6,5%) pada kuartal pertama ini. Realita pertumbuhan ekonomi China kuartal pertama lebih pahit dari yang dibayangkan.
Sementara untuk penjualan ritel bulan Maret terkontraksi sebesar -15,8% (yoy) (konsensus -10%) dan produksi industri juga terkontraksi sebesar -1,1% (yoy) (konsensus -7,3%). Hal ini sudah diantisipasi memang oleh banyak orang. Sekarang yang terpenting adalah raksasa ekonomi terbesar kedua di dunia itu sudah mulai berangsur-angsur pulih ekonominya.
Walau mengalami penguatan di pagi hari, kinerja IHSG di sepanjang tahun ini masih tertekan akibat merebaknya pandemi corona di luar maupun dalam negeri. Hingga kemarin, IHSG sudah terkoreksi 3,16% dalam sepekan. Sejak awal tahun indeks bursa saham domestik terbenam di zona pesakitan dengan koreksi signifikan nyaris 29%.
Investor asing terus memperpanjang jaraknya dengan bursa saham RI. Hal ini tercermin dari aksi jual bersih yang sangat fantastis yang mereka lakukan. Kemarin saja, asing keluar Rp 1,19 T. Jika ditarik mundur ke awal tahun, asing telah kabur dari dalam negeri sebesar Rp 14,35 T.
Melihat kasus infeksi corona yakin melonjak dan parah di dalam negeri. Kebijakan pemerintah yang masih menemui berbagai kendala dan tantangan serta belum terasa efektivitasnya hingga dampak ekonomi yang mulai terasa, wajar saja kalau investor asing jadi ragu dan jaga jarak dari bursa saham Indonesia untuk sementara ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!
Pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan di level kemarin yakni di 4.480,61. Namun pada 09.05 WIB, IHSG mencatatkan penguatan sebesar 1,78% dan melenggang ke level 4.560,56. Beberapa sentimen positif eksternal cukup mendukung gerak IHSG pagi ini.
Kabar cukup baik datang dari bursa saham New York. Pada 08.30 WIB, indeks futures Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 masing-masing melompat 845 dan 91 poin.
"Ini jelas kabar baik. Tentu saja, kami telah mendengar beberapa berita baik lainnya seperti ini baru-baru ini dan mereka tidak berhasil seperti yang diharapkan orang, "kata Matt Maley, kepala strategi pasar di Miller Tabak, dalam email, melansir CNBC Internasional.
"Pertanyaan besarnya adalah apakah itu akan cukup untuk membantu perekonomian 'membuka kembali' lebih cepat daripada yang dipikirkan orang saat ini." begitu tambahnya.
Rilis data resmi pemerintah AS menunjukkan angka klaim tunjangan pengangguran mingguan untuk periode yang berakhir pada 11 April 2020 sebesar 5,2 juta. Angka ini jauh lebih baik dari perkiraan ekonom sebesar 5,3 juta dan klaim pada minggu sebelumnya sebanyak 6,6 juta.
Hal ini cukup menjadi sentimen bagi Wall Street pada perdagangan semalam. Dini hari tadi tiga indeks utama bursa saham AS kompak ditutup di zona hijau. Indeks Dow Jones Industrial menguat 0,1%, S&P 500 bertambah 0,6% dan Nasdaq Composite melesat 1,7%.
Optimisme yang ada dirasakan oleh Wall Street turut menjalar dan dirasakan oleh mayoritas bursa utama kawasan Asia. Pada 08.40 WIB, mayoritas bursa saham Benua Kuning bergerak di zona hijau.
Indeks Shang Hai Composite menguat 0,55%, Hang Seng naik 1,88%, Topix melaju kencang dengan apresiasi sebesar 1,58%, KLCI tumbuh 1,33%, Straits Times bertambah 1,7%, KOSPI terangkat 3,39% dan Taiwan Weighted melompat 2,39%.
Pada pukul 09.00 WIB, China merilis data ekonominya yakni pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), data penjualan eceran dan produksi industri untuk periode kuartal pertama. Hasilnya bisa dibayangkan. Rilis data tersebut sudah menunjukkan ngerinya dampak wabah corona yang diyakini berasal dari China itu terhadap perekonomian.
Ekonomi China mengalami kontraksi sebesar -6,8% (yoy) (konsensus -6,5%) pada kuartal pertama ini. Realita pertumbuhan ekonomi China kuartal pertama lebih pahit dari yang dibayangkan.
Sementara untuk penjualan ritel bulan Maret terkontraksi sebesar -15,8% (yoy) (konsensus -10%) dan produksi industri juga terkontraksi sebesar -1,1% (yoy) (konsensus -7,3%). Hal ini sudah diantisipasi memang oleh banyak orang. Sekarang yang terpenting adalah raksasa ekonomi terbesar kedua di dunia itu sudah mulai berangsur-angsur pulih ekonominya.
Walau mengalami penguatan di pagi hari, kinerja IHSG di sepanjang tahun ini masih tertekan akibat merebaknya pandemi corona di luar maupun dalam negeri. Hingga kemarin, IHSG sudah terkoreksi 3,16% dalam sepekan. Sejak awal tahun indeks bursa saham domestik terbenam di zona pesakitan dengan koreksi signifikan nyaris 29%.
Investor asing terus memperpanjang jaraknya dengan bursa saham RI. Hal ini tercermin dari aksi jual bersih yang sangat fantastis yang mereka lakukan. Kemarin saja, asing keluar Rp 1,19 T. Jika ditarik mundur ke awal tahun, asing telah kabur dari dalam negeri sebesar Rp 14,35 T.
Melihat kasus infeksi corona yakin melonjak dan parah di dalam negeri. Kebijakan pemerintah yang masih menemui berbagai kendala dan tantangan serta belum terasa efektivitasnya hingga dampak ekonomi yang mulai terasa, wajar saja kalau investor asing jadi ragu dan jaga jarak dari bursa saham Indonesia untuk sementara ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!
Most Popular