Kabar Baik & Buruk Berkumpul, Pasar Ragu Tentukan Arah IHSG

Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 April 2020 08:44
Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/1/2018). Pasca ambruknya koridor lantai 1 di Tower 2 Gedung BEI kemarin (15/1/2018), hari ini aktifitas perdagangan saham kembali berjalan normal
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar masih mencemaskan prediksi pertumbuhan global yang disampaikan oleh Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) yang diperkirakan akan mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif (-3%) pada tahun ini. Anjlok 6,3 poin persentase dibandingkan proyeksi yang dibuat pada Januari.

Hal ini membuat gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin Kamis (16/4/2020) ditutup 3,14% ke level 4.480,60 poin. Investor asing membawa kabur dana senilai Rp 1,19 triliun di pasar reguler dan non-reguler sepanjang hari.

Kendati IMF memprediksi perekonomian turun, Amerika justru kembali mendorong perekonomiannya kembali bergerak sebelum Mei.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan Trump telah mengeluarkan pedoman terbaru dengan cakupan yang lebih luas untuk memulai melonggarkan beberapa langkah social yang sebelumnya diterapkan dengan ketat untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Trump mengatakan bahwa dirinya menginginkan perekonomian kembali berjalan dengan sangat cepat. Namun demikian negara bagian yang sebelumnya memberlakukan kondisi darurat untuk memperlambat penyebaran virus corona, tidak secara hukum harus mengikuti instruksi White House.

Sentimen ini membawa Dow Jones mengalami kenaikkan meskipun tidak banyak. Karena sebelumnya informasi seperti ini hanya memberikan angin sementara, namun tidak selamanya.


Sementara itu, Reliance Sekuritas menyebutkan bahwa penjualan ritel AS dan output pabrik mencatat penurunan bersejarah pada bulan Maret, dan survei pada bulan April tampak lebih buruk. Manufaktur di negara bagian New York dan sentimen di antara para pembangun rumah Amerika anjlok.

Untuk itu investor masih terus mengukur tingkat kerusakan yang disebabkan oleh pandemi corona virus.

Dari segi teknikal indikator stochastic mendekati area oversold dengan momentum RSI yang bergerak bearish. Peluang penguatan IHSG di akhir pekan terbuka apabila kuat kembali bergerak diatas 4500 tidak break out support MA20.

Namun demikian, Panin Sekuritas mengatakan konsolidasi berakhir, IHSG menurun kembali dan kemarin cukup drastis, mencapai -3%, kondisi ini bertolak belakang dengan indeks Dow Futures yang kemarin menguat, biasanya kedua indeks ini berkorelasi.

[Gambas:Video CNBC]




Aksi jual investor asing kembali besar mencapai 1T. Hal ini memperparah kondisi psikologis pelaku pasar domestik sehingga memicu aksi jual lanjutan. Secara teknikal IHSG akan menguji support baru pada 4.363.

Pada perdagangan akhir pekan ini indeks diperkirakan akan bergerak mixed cenderung melemah dengan kisaran support 4.363 dan resisten di 4.603.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular