Analisis Teknikal

Gak Semangat Lihat Outlook IMF, IHSG Bakal Turun di Sesi II

Haryanto, CNBC Indonesia
15 April 2020 13:06
Bursa efek Indonesia
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari Rabu (15/4/2020) terkoreksi 0,74% ke level 4.671,82 bersamaan dengan merahnya bursa saham regional Asia. Koreksi kompak bursa Asia menyusul ramalan IMF bahwa ekonomi dunia akan berkontraksi tajam hingga minus 3% tahun ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 3,92 triliun dengan jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 301,23 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Saham-saham yang menjadi pendorong penurunan IHSG di antaranya saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-6,67%), PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) (-6,33%), PT Elnusa Tbk (ELSA) (-4,72%), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (-3,89%) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (-3,10%).


Jika IMF memproyeksi ekonomi global terkontraksi dan minus 3%, untuk Indonesia IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 0,5% dan akan menjadi yang terendah sejak 1998. Kala itu, Indonesia juga sedang bergulat dengan krisis multi-dimensi.

Pada perdagangan sesi II, IHSG diperkirakan masih terkoreksi di tengah beragam sentimen negatif dari proyeksi IMF hingga sentimen meningkatnya jumlah kasus terpapar virus corona.

Secara teknikal, IHSG mencoba menyentuh area 23,6% Fibonacci Retracement yang mengindikasikan penurunan.

Simak analisis teknikal di bawah ini.

Foto: Revinitif

 
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Moving Average periode 5 (MA-5), yang artinya pergerakan berdasarkan 5 bar atau batang sebelumnya secara nilai rata-rata harga penutupan per bar masih menunjukkan stabil masih bergerak di area pivot karena batang atau candle yang berada pas di garis MA-5.

Saat ini mencoba menembus area 23,6% Fibonacci di 4.488,64, sedangkan untuk merubah tren menjadi bullish (penguatan) perlu melewati area 38,2% Fibonacci di 4.838,43.

Sementara indikator Stochastic melalui metode penentuan area titik jenuh jual (oversold) di 80% dan area titik jenuh beli (overbought) di 20% dengan garis MA yang sudah berpotongan di atas area 80% memberi sinyal turun lebih lanjut.

Secara keseluruhan, dari fundamental yang merespons nada pesimis dari IMF terhadap pertumbuhan ekonomi dunia dikombinasikan dengan teknikal yang juga masih menunjukkan tren bearish mencoba menembus area 23,6% Fibonacci. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk turun terbatas.

Perlu melewati (break) salah satu level Fibonacci Retracement, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 
TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

 




(har/har) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular