
Round Up Sepekan
Harga Emas Global Cetak Rekor Lagi, Apa Kabar Emas Antam?
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 April 2020 12:59

“Penguatan emas yang terjadi karena kelonggaran moneter ini pada akhirnya harus dilunasi dan mungkin akan dibayar dengan tingkat inflasi yang tinggi nantinya” kata Tai Wong, kepala trading derivatif untuk logam dasar dan logam mulia di BMO, melansir Reuters.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral akan terus menggunakan semua alat yang tersedia sampai ekonomi AS mulai sepenuhnya pulih dari kerugian yang disebabkan oleh wabah.
Rilis data ekonomi AS menunjukkan jumlah klaim pengangguran dalam tiga minggu terakhir telah melampaui 15 juta, dengan klaim baru secara mingguan mencapai 6 juta untuk kali kedua berturut-turut pekan lalu karena pandemi tiba-tiba membuat perekonomian Negeri Paman Sam terhambat.
Nyaris 1,7 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona jenis baru secara global dan lebih dari 100 ribu orang telah terenggut nyawanya.
"Dampak ekonomi dari pandemi ini kemungkinan besar akan menyita pasar dalam waktu yang sangat lama, bahkan ketika pandemi telah mereda," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.
"Emas kemungkinan mendapat untung dari melimpahnya uang bank sentral dan utang baru." Tambahnya melansir Reuters.
Faktor lain yang memantik lonjakan harga emas adalah pelemahan dolar AS. Depresiasi dolar AS tercermin dari indeks dolar yang turun 1,05% dalam sepekan. Indeks dolar merupakan suatu indikator yang mengukur kekuatan dolar AS di hadapan enam mata uang lain.
Dolar greenback yang melemah membuat harga emas menjadi lebih murah terutama bagi pemegang mata uang lain lantaran emas ditransaksikan dalam mata uang tersebut. Di tengah-tengah ketidakpastian, sikap The Fed dan pelemahan dolar, harga emas jadi punya ruang untuk menguat.
Beralih ke dalam negeri harga logam mulia emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau yang lebih sering disebut emas Antam justru malah terkoreksi. Dalam sepekan harga emas Antam turun 0,67%.
Harga emas Antam sempat mencapai level tertingginya dalam pekan ini pada Selasa (7/4/2020). Kala itu harga emas Antam dibanderol Rp 914.000/gram. Walau terkoreksi tipis harga emas Antam masih berpotensi naik mengekor harga emas global jika emas dunia masih punya tenaga untuk cetak rekor terbarunya.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral akan terus menggunakan semua alat yang tersedia sampai ekonomi AS mulai sepenuhnya pulih dari kerugian yang disebabkan oleh wabah.
Rilis data ekonomi AS menunjukkan jumlah klaim pengangguran dalam tiga minggu terakhir telah melampaui 15 juta, dengan klaim baru secara mingguan mencapai 6 juta untuk kali kedua berturut-turut pekan lalu karena pandemi tiba-tiba membuat perekonomian Negeri Paman Sam terhambat.
"Dampak ekonomi dari pandemi ini kemungkinan besar akan menyita pasar dalam waktu yang sangat lama, bahkan ketika pandemi telah mereda," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatan.
"Emas kemungkinan mendapat untung dari melimpahnya uang bank sentral dan utang baru." Tambahnya melansir Reuters.
Faktor lain yang memantik lonjakan harga emas adalah pelemahan dolar AS. Depresiasi dolar AS tercermin dari indeks dolar yang turun 1,05% dalam sepekan. Indeks dolar merupakan suatu indikator yang mengukur kekuatan dolar AS di hadapan enam mata uang lain.
Dolar greenback yang melemah membuat harga emas menjadi lebih murah terutama bagi pemegang mata uang lain lantaran emas ditransaksikan dalam mata uang tersebut. Di tengah-tengah ketidakpastian, sikap The Fed dan pelemahan dolar, harga emas jadi punya ruang untuk menguat.
Beralih ke dalam negeri harga logam mulia emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau yang lebih sering disebut emas Antam justru malah terkoreksi. Dalam sepekan harga emas Antam turun 0,67%.
Harga emas Antam sempat mencapai level tertingginya dalam pekan ini pada Selasa (7/4/2020). Kala itu harga emas Antam dibanderol Rp 914.000/gram. Walau terkoreksi tipis harga emas Antam masih berpotensi naik mengekor harga emas global jika emas dunia masih punya tenaga untuk cetak rekor terbarunya.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular