Efek Corona

Ekonomi RI 2020 Diramal Mentok Hanya 2,57%

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
10 April 2020 18:05
Dalam merespons pandemi Covid-19, pemerintahan Presiden Joko Widodo akan menggelontorkan stimulus senilai Rp 405 triliun.
Foto: Ilustrasi gedung bertingkat di Jakarta, beberapa waktu lalu (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga think thank independen, Next Policy, merilis dampak Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Seperti diketahui, asumsi makroekonomi dalam APBN 2020 menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%. Namun, pandemi Covid-19 telah memberikan efek negatif terhadap perekonomian.

Menurut Next Policy, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan berada dalam kisaran -0,84% hingga 2,57%. Pertumbuhan PDB sebesar minus 0,84% merupakan skenario terburuk dengan asumsi selama enam bulan, 75% perekonomian terhenti. Sedangkan pertumbuhan PDB senilai 2,57% merupakan skenario terbaik dengan asumsi selama 4 bulan, 50% perekonomian terhenti.

Dalam merespons pandemi Covid-19, pemerintahan Presiden Joko Widodo akan menggelontorkan stimulus senilai Rp 405 triliun. Lalu, apakah stimulus itu efektif mengerek pertumbuhan ekonomi?



"Untuk stimulus masih kita coba hitung. Tetapi intinya ada dua periode waktu. Jangka pendek, stimulus harus segera diberikan ke kelompok yang paling rentan, yaitu 40 persen income terbawah dan juga tenaga dan fasilitas kesehatan. Di jangka menengah dan panjang perlu juga ada insentif untuk industri untuk membayar utilitas dan juga subsidi gaji," ujar Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/4/2020).

Yang paling penting, menurut dia, adalah membatasi infeksi virus corona. Sebab, semakin lama bertahan, maka dampak terhadap perekonomian juga semakin buruk.

"Stimulus menjadi tidak berarti jika virus tidak terkendali," kata Fithra yang juga pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia tersebut.



Pada Kamis (9/4/2020), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo telah menyampaikan skenario berat terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Skenario itu merupakan hasil pembahasan BI dengan Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2020 diperkirakan sebesar 4,7%. Kemudian pada triwulan II-2020 menurun menjadi 1,1%. Semua itu berdasarkan proyeksi penyebaran virus corona berlangsung hingga Juni-Juli.

"Itu adalah skenario berat yang kemudian kita bahas dan sepakati bersama dan menjadi acuan respons apa yang kemudian diperlukan," kata Perry.

Setelah itu, Ia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi akan membaik menjadi 1,3% pada triwulan III-2020 dan 2,4% pada triwulan IV-2020. Dengan demikian, pertumbuhan PDB sepanjang tahun ini diprediksi 2,3%.

(miq/hoi) Next Article RI Makin Jauh Dari Resesi, Bunga Kredit Bisa Naik Tinggi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular