
Tak Peduli Corona, IPO di BEI Paling Ramai di Asia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan jumlah perusahaan tercatat di Indonesia sepanjang kuartal pertama tahun ini masih lebih tinggi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara meski badai pandemi virus corona (Covid-19) masih belum mereda dan terus diperangi segenap elemen bangsa.
Mengacu riset yang dipublikasikan Ernst and Young bertajuk Global IPO trends: Q1 2020 menunjukkan, hingga triwulan pertama, ada 18 perusahaan yang melepas saham perdana (initial public offering/IPO) dan tercatat (listing) di bursa Indonesia, melesat 157% dari kuartal pertama tahun sebelumnya.
Negara kedua dengan IPO terbanyak selanjutnya adalah Malaysia, dengan 6 perusahaan tercatat. Singapura 5 perusahaan tercatat dan Thailand baru 2 perusahaan tercatat.
Di Filipina, Maladewa dan Vietnam bahkan masih nol perusahaan tercatat pada 3 bulan pertama tahun ini.
![]() |
"Dalam kondisi makro ekonomi yang dinamis seperti saat ini, kita patut bersyukur bahwa minat IPO di Indonesia tinggi. Berdasarkan Ernst & Young global report, Indonesia menempati posisi tertinggi dari jumlah yang melakukan IPO di ASEAN sampai dengan saat ini," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Nyoman melanjutkan, ada beberapa penyebab minat perusahaan IPO di tanah air masih cukup tinggi, antara lain karena pertimbangan perusahaan untuk mencari kebutuhan pendanaan untuk mengembangkan usah.
Selanjutnya, adanya dukungan kebijakan dari otoritas pasar modal yg memberikan relaksasi jangka waktu penyampaikan Laporan Keuangan & Laporan Penilai dalam rangka Penawaran Umum yaitu selama 2 bulan.
"Dan yang tidak kalah pentingnya juga adalah adanya support dari investor pasar modal untuk berpartisipasi di perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana," ujarnya.
Hingga Kamis ini (9/4/2020), BEI mencatat sudah ada 24 perusahaan yang mencatatkan saham perdana di bursa.
Ada tiga emiten baru yang hari ini mencatatkan saham perdana, yaitu perusahaan pengelola gerai makanan cepat saji Texas Chicken, PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI), perusahaan arsitektur, PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY), dan perusahaan mebel PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF).
Sedangkan, di daftar pipeline BEI, masih ada 22 perusahaan lagi yang siap menjadi perusahaan publik pada tahun ini.
(tas/tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!