
BUMI Kembali Bayar Utang Tranche A Senilai US$ 7,51 Juta
dob, CNBC Indonesia
08 April 2020 14:25

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bumi Resources Tbk (BUMI), produsen batu bara terbesar di Indonesia, menegaskan telah melunasi pembayaran bunga ke sembilan utang tranche A senilai US$ 7,51 juta atau Rp 120,16 miliar (kurs Rp 16.000) pada Rabu, (8/4/2020). Pembayaran dilakukan melalui agen fasilitas yang ditunjuk.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan dengan pembayaran tersebut makan perseroan telah melunasi utang sebesar US$ 321,32 juta secara tunai. Pembayaran tersebut ditujukan untuk pokok utang Tranceh A senilai US$ 195,8 juta dan bunga sebesar US$ 125,51 juta.
"Pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada 8 Juli 2020," ujar Dileep dalam pernyataan, Rabu (8/4/2020).
Dileep juga menambahkan bahwa perseroan telah melakukan kapitalisasi dana kas untuk pembayaran kupon atas utang Tranche B dan C dari tanggal 11 April 2018 sampai 8 April 2020.
Sebelumnya BUMI mencetak rekor penjualan batu bara tertinggi sepanjang masa pada 2019 sebesar 87,7 juta ton. Dibandingkan tahun sebelumnya penjualan batu bara perusahaan naik 9% dari 80,6 juta ton pada 2018.
Penjualan ini merupakan gabungan dari dua anak usahanya yakni, PT Kaltim Prima Coal sebesar 61,8 juta ton, naik 12% dibandingkan 2018 sebesar 55,2 juta ton. Sementara PT Arutmin Indonesia mencatat penjualan sebesar 25,9 juta ton, naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya 25,5 juta ton.
"Perusahaan juga masih bisa mencetak laba bersih hampir US$ 7 juta di tengah tantangan yang ada," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Dileep Srivastava dalam keterangan resminya, Selasa (31/03/2020).
(dob/dob) Next Article Video: Private Placement Lagi, Utang BUMI Lunas?
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengatakan dengan pembayaran tersebut makan perseroan telah melunasi utang sebesar US$ 321,32 juta secara tunai. Pembayaran tersebut ditujukan untuk pokok utang Tranceh A senilai US$ 195,8 juta dan bunga sebesar US$ 125,51 juta.
"Pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada 8 Juli 2020," ujar Dileep dalam pernyataan, Rabu (8/4/2020).
Sebelumnya BUMI mencetak rekor penjualan batu bara tertinggi sepanjang masa pada 2019 sebesar 87,7 juta ton. Dibandingkan tahun sebelumnya penjualan batu bara perusahaan naik 9% dari 80,6 juta ton pada 2018.
Penjualan ini merupakan gabungan dari dua anak usahanya yakni, PT Kaltim Prima Coal sebesar 61,8 juta ton, naik 12% dibandingkan 2018 sebesar 55,2 juta ton. Sementara PT Arutmin Indonesia mencatat penjualan sebesar 25,9 juta ton, naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya 25,5 juta ton.
"Perusahaan juga masih bisa mencetak laba bersih hampir US$ 7 juta di tengah tantangan yang ada," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan Dileep Srivastava dalam keterangan resminya, Selasa (31/03/2020).
(dob/dob) Next Article Video: Private Placement Lagi, Utang BUMI Lunas?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular