
Lumayan, Dolar Singapura di Level Terendah 1 Pekan Rp 11.338
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 April 2020 10:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat tipis pada perdagangan Rabu (8/4/2020), tetapi masih berada di level terendah dalam satu pekan terakhir.
Pada pukul 10:15 WIB, SG$ 1 setara Rp 11.338,98, dolar Singapura menguat 0,15% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Mata Uang Negeri Merlion ini mencapai level terendah satu pekan setelah melemah nyaris 1% kemarin.
Sekedar mengingatkan, pada pekan lalu, dolar Singapura mencapai rekor termahal sepanjang sejarah Rp 11.574,53/SG$.
Pelemahan cukup tajam dolar Singapura kemarin terjadi akibat membaiknya sentimen pelaku pasar setelah melambatnya penyebaran pandemi virus corona (Covid-19). Dampaknya pelaku pasar masuk kembali ke aset-aset berisiko, dan rupiah bisa menguat
Dari Eropa, Italia dan Spanyol melaporkan penurunan jumlah korban meninggal per harinya, kemudian Jerman melaporkan penurunan jumlah kasus baru yang signifikan.
Sementara dari AS, jumlah korban meninggal di New York per harinya juga mengalami penurunan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pertumbuhan kasus corona di Negeri Paman Sam pada 7 April adalah 8,62%. Ini menjadi yang terendah sejak 27 Maret, dan jauh di bawah rata-rata laju pertumbuhan selama 24 Januari-7 April yang sebesar 22,17%.
Secara global, WHO menyebutkan dalam kurun waktu 20 Januari-6 April rata-rata pertumbuhan jumlah kasus corona adalah 12.52% per hari. Sejak 24 Maret, pertumbuhan jumlah kasus baru sudah di bawah itu yakni 9,67%. Bahkan dalam delapan hari terakhir hingga 7 April pertumbuhan kasus baru per harinya sudah satu digit persentase.
Tetapi, sentimen pelaku pasar ternyata masih belum stabil. di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum pasti akan akan berakhirnya, dan seberapa besar dampaknya ke perekonomian global. Yang pasti, semakin lama pandemi ini berlangsung, pertumbuhan ekonomi akan semakin merosot hingga resesi yang semakin dalam.
Dampaknya pasar kembali volatil, bursa saham AS (Wall Street) yang menguat tajam di awal perdagangan berakhir melemah tipis pada perdagangan Selasa. Imbasnya, bursa saham Asia pagi ini memerah, dan menjadi kabar kurang bagus bagi pasar keuangan dalam negeri, rupiah pun kembali melemah.
Demi menghentikan penyebaran Covid-19, Singapura sudah resmi menerapkan aturan "semi-lockdown" atau yang disebut dengan "circuit breaker". Warga diminta untuk tetap di rumah, tempat kerja ditutup mulai Selasa (7/4/2020) kemarin, dan sekolah diliburkan mulai hari ini.
Hanya layanan penting seperti pasar, supermarket, klinik, rumah sakit, transportasi dan perbankan yang diperbolehkan buka. Status ini, menurut Perdana Menteri Lee Hsien Loong dilakukan guna memutus rantai penyebaran pandemi corona (COVID-19).
Sementara itu di Indonesia beberapa wilayah akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). DKI Jakarta menjadi yang pertama menerapkan, mulai efektif 10 April, berlangsung selama 14 hari dan bisa diperpanjang.
Selain itu, pemerintah provinsi Jawa Barat mengatakan beberapa wilayahnya seperti Bogor, Depok, dan Bekasi siap mengajukan PSBB.
PSBB merupakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi virus corona demi mencegah penyebaran virus ini lebih luas lagi. Salah satu contoh pembatasan kegiatan misalnya ojek online hanya diperbolehkan mengangkut barang, tidak diperbolehkan mengangkut penumpang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Pada pukul 10:15 WIB, SG$ 1 setara Rp 11.338,98, dolar Singapura menguat 0,15% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Mata Uang Negeri Merlion ini mencapai level terendah satu pekan setelah melemah nyaris 1% kemarin.
Sekedar mengingatkan, pada pekan lalu, dolar Singapura mencapai rekor termahal sepanjang sejarah Rp 11.574,53/SG$.
Dari Eropa, Italia dan Spanyol melaporkan penurunan jumlah korban meninggal per harinya, kemudian Jerman melaporkan penurunan jumlah kasus baru yang signifikan.
Sementara dari AS, jumlah korban meninggal di New York per harinya juga mengalami penurunan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pertumbuhan kasus corona di Negeri Paman Sam pada 7 April adalah 8,62%. Ini menjadi yang terendah sejak 27 Maret, dan jauh di bawah rata-rata laju pertumbuhan selama 24 Januari-7 April yang sebesar 22,17%.
Secara global, WHO menyebutkan dalam kurun waktu 20 Januari-6 April rata-rata pertumbuhan jumlah kasus corona adalah 12.52% per hari. Sejak 24 Maret, pertumbuhan jumlah kasus baru sudah di bawah itu yakni 9,67%. Bahkan dalam delapan hari terakhir hingga 7 April pertumbuhan kasus baru per harinya sudah satu digit persentase.
Tetapi, sentimen pelaku pasar ternyata masih belum stabil. di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum pasti akan akan berakhirnya, dan seberapa besar dampaknya ke perekonomian global. Yang pasti, semakin lama pandemi ini berlangsung, pertumbuhan ekonomi akan semakin merosot hingga resesi yang semakin dalam.
Dampaknya pasar kembali volatil, bursa saham AS (Wall Street) yang menguat tajam di awal perdagangan berakhir melemah tipis pada perdagangan Selasa. Imbasnya, bursa saham Asia pagi ini memerah, dan menjadi kabar kurang bagus bagi pasar keuangan dalam negeri, rupiah pun kembali melemah.
Demi menghentikan penyebaran Covid-19, Singapura sudah resmi menerapkan aturan "semi-lockdown" atau yang disebut dengan "circuit breaker". Warga diminta untuk tetap di rumah, tempat kerja ditutup mulai Selasa (7/4/2020) kemarin, dan sekolah diliburkan mulai hari ini.
![]() |
Hanya layanan penting seperti pasar, supermarket, klinik, rumah sakit, transportasi dan perbankan yang diperbolehkan buka. Status ini, menurut Perdana Menteri Lee Hsien Loong dilakukan guna memutus rantai penyebaran pandemi corona (COVID-19).
Sementara itu di Indonesia beberapa wilayah akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). DKI Jakarta menjadi yang pertama menerapkan, mulai efektif 10 April, berlangsung selama 14 hari dan bisa diperpanjang.
Selain itu, pemerintah provinsi Jawa Barat mengatakan beberapa wilayahnya seperti Bogor, Depok, dan Bekasi siap mengajukan PSBB.
PSBB merupakan pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi virus corona demi mencegah penyebaran virus ini lebih luas lagi. Salah satu contoh pembatasan kegiatan misalnya ojek online hanya diperbolehkan mengangkut barang, tidak diperbolehkan mengangkut penumpang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular