Analisis Teknikal

Ambles Sendirian di Sesi I, IHSG Gak Kuat Nanjak di Sesi II

Haryanto, CNBC Indonesia
07 April 2020 12:43
Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan sesi I Selasa (7/4/2020) koreksi 1,23% ke level 4.746,69.
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I Selasa ini (7/4/2020) terkoreksi 1,23% ke level 4.746,69 karena terjadi aksi ambil untung (profit taking).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi tercatat Rp 5,59 triliun dengan jual bersih (net sell) asing sebesar Rp 369,46 miliar.

Saham-saham yang menjadi pendorong koreksi IHSG di antaranya saham PT PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (-6,30%), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) (-4,81%), PT H M Sampoerna Tbk (HMSP) (-4,21%), sedangkan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-4,00%) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) (-3,60%).

Penurunan IHSG juga karena investor asing masih terlihat menjaga jarak dari bursa saham tanah air. Hal ini terlihat dari posisi net sell asing yang mencapai Rp 369,46 miliar di seluruh pasar.


Sejak awal tahun investor asing memang cenderung keluar dari pasar saham RI. Aksi jual bersih asing hingga Senin kemarin mencapai Rp 11,63 triliun.

IHSG memerah sendiri mengingat mayoritas bursa Asia naik. Nikkei 225 naik 1,77%, Shanghai melesat 1,8%, dan Hang Seng naik tipis 0,88%.

Pada perdagangan sesi II, IHSG diperkirakan masih melanjutkan koreksi karena sentimen wabah virus corona belum sepenuhnya pulih. Secara teknikal terjadi pola Engulfing.

Simak! Analisis teknikal di bawah ini.

 

Foto: Revinitif

 

Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), yang mulai menyempit memberikan kecenderungan pergerakan untuk terbatas (sideway) bahkan cenderung menurun.

IHSG mencoba menembus level support di 4.650 dan berlanjut ke area 4.560. Sementara resistance berada di 4.900 hingga area 5.060.

Pola batang lilin (candlestick) membentuk Engulfing yang menandakan batang sesudah lebih besar dari batang sebelumnya di tengah pembalikan arah tren. Pola ini mengindikasi penurunan lebih lanjut.

Sementara indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat bergerak ke bawah. Begitu juga dengan indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang sudah saling berpotongan di atas area jenuh beli (overbought) menandakan penurunan (bearish) lebih lanjut.

Secara keseluruhan, dari fundamental yang masih cukup positif merespon serangkaian stimulus yang dikucurkan pemerintah serta angka kematian akibat wabah virus corona yang semakin melambat. Dikombinasikan dengan teknikal yang mencoba menembus area support. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk sedikit koreksi.

Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




(har/tas) Next Article Penampakan BEI Saat IHSG Drop 5% & Perdagangan Dihentikan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular