Harga Batu Bara Termal Makin Lemah, Ini 2 Sentimen Pemicunya

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
07 April 2020 11:53
Harga batu bara makin melemah
Foto: Batu Bara (REUTERS/Jason Lee)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kemarin, harga batu bara termal Australia ditutup melemah lagi. Saat ini pergerakan harga batu bara termal dibayangi oleh rendahnya harga gas alam cair (LNG) dan desakan investor untuk memangkas kredit di sektor batu bara.

Pada penutupan perdagangan kemarin, harga batu bara kontrak futures Newcastle (6.000 Kcal/Kg) ditutup melemah 0,64% ke level US$ 62,1 dan menjadi harga terendah sejak Juli 2016.

Batu bara termal yang banyak digunakan di Korea Selatan, Jepang dan Taiwan. Dengan adanya wabah corona yang menjangkiti negara tersebut serta murahnya LNG, hal ini dapat memicu terkoreksinya harga batu bara.

Pasalnya, harga LNG yang murah akan membuat pelaku industri beralih dari batu bara sebagai bahan bakar ke gas.

Harga LNG Spot pada 3 April alu sudah berada di US$ 2,3/mmBtu. Jika mengacu pada data historis, kalkulasi batas bawah harga untuk membuat Jepang beralih dari batu bara ke gas adalah US$ 4,76/mmBtu dan US$ 6,61/mmBtu di Korea Selatan. Namun saat ini harga sudah berada di bawah batas ambang tersebut.


Secara teori, perusahaan utilitas Jepang dan Korea Selatan sekarang harusnya sudah mulai merencanakan untuk menggunakan lebih banyak LNG dan lebih sedikit batu bara.

Di sisi lain, di tengah murahnya harga LNG, sentimen negatif juga datang dari investor yang dilayangkan untuk bank Mizuho. Mereka berencana untuk mendukung gerakan pemegang saham mendesak bank untuk memotong pinjaman untuk batu bara dan bahan bakar fosil lainnya, melansir Reuters.

Sebelum pertemuan umum tahunan Mizuho pada bulan Juni, dana pensiun terbesar dan perusahaan asuransi jiwa Norwegia, Kommunal Landspensjonskasse, Storebrand ASA dan MP Pension Denmark mengatakan mereka akan mendukung resolusi perubahan iklim pertama Jepang.

Ini menandai pertama kalinya sebuah perusahaan publik Jepang menghadapi resolusi perubahan iklim pemegang saham.

Mereka ini hanya mewakili sebagian kecil dari kepemilikan saham di bank Mizuho. Dukungan mereka untuk resolusi yang dibawa oleh Kiko Network, sebuah kelompok aktivis dan pemegang saham di bank.

Dukungan investor semakin menambah tekanan pada bank, yang telah memperketat kebijakan pinjamannya tetapi masih mendapat kritik lantaran dinilai masih kurang ketat.

"Saat kami menunggu kebijakan ketat yang baru terkait [pinjaman] sektor batu bara dan bahan bakar fosil dari Mizuho, kami tanpa ragu akan mendukung resolusi pemegang saham berbasis perubahan iklim baru ... pada pertemuan umum tahunan tahun ini," kata Jeanett Bergan, kepala Investasi di KLP, yang memiliki lebih dari US$ 80 miliar aset kelolaan.

[Gambas:Video CNBC]



Resolusi yang dikirim ke manajemen Mizuho bulan lalu meminta bank untuk menguraikan rencana dan menetapkan target sehingga praktik bisnisnya lebih sesuai dengan Perjanjian Paris, pakta global untuk memerangi perubahan iklim.

Resolusi pemegang saham serupa telah berhasil membuat bank berhenti membiayai batu bara dan bahan bakar fosil lainnya. Pembuat kebijakan dan regulator juga menekan perusahaan keuangan untuk berbuat lebih banyak untuk mempercepat transformasi ekonomi rendah karbon.



TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Harga Batu Bara Kok Makin Merosot Ya...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular