Asing Masih Keluar, Ini Dia 5 Saham yang 'Selamatkan' IHSG

Putu Agus Pransuamitra & tahir saleh, CNBC Indonesia
07 April 2020 06:42
Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin kemarin (6/4/2020) ditutup di posisi 4.811,827.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin kemarin (6/4/2020) ditutup di posisi 4.811,827 atau melesat 4,08% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Dengan demikian, IHSG sudah mencatat penguatan nyaris 15% sejak 23 Maret lalu.

Kenaikan IHSG ini mengikuti bursa saham utama Asia lainnya. Nikkei 225 di Tokyo naik 4,24%, Hang Seng naik 2,21% dan Straits Times Singapura menguat hingga 3,40%.

Total nilai transaksi pada perdagangan Senin kemarin sebesar Rp 7,55 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 498,78 miliar di pasar reguler dan non-reguler.

Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), dalam sepekan atau 5 hari perdagangan terakhir, pasar modal RI sudah mencatatkan net sell atau jual bersih di pasar reguler Rp 1,38 triliun, sementara di pasar negosiasi dan tunai terjadi aksi beli asing Rp 111,75 miliar.



Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini yang lebih dari Rp 7,5 triliun pada perdagangan hari ini lebih besar dibandingkan beberapa hari terakhir yang di kisaran Rp 6 triliun.

Hal ini bisa memberikan gambaran minat investor ke pasar saham mulai membaik, meski pandemi virus corona (COVID-19) belum menunjukkan tanda-tanda mencapai puncaknya.


Di tengah penguatan IHSG ini, dalam sepekan terakhir, ternyata ada beberapa saham yang mampu menarik investor asing untuk masuk berinvestasi. Berikut datanya:

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Saham bank milik Grup Djarum ini sudah diborong asing hingga Rp 305,44 miliar sepekan terakhir, dengan nilai transaksi Rp 4,11 triliun. Sementara harga saham pada Senin kemarin naik 4,37% di level Rp 28.675/saham. Sepekan terakhir saham BBCA juga naik tipis 4,37% dan dalam sebulan terakhir saham BBCA minus 7,50% dengan kapitalisasi pasar Rp 706,98 triliun.

2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Saham baik lain yang diburu adalah BMRI. Saham bank BUMN ini diborong asing sepekan Rp 227,16 miliar dengan nilai transaksi Rp 2,03 triliun. Saham BMRI pada perdagangan Senin kemarin ditutup menguat 3,48% di level Rp 5.200/saham. Sepekan saham BMRI melesat 13,04% dan sebulan masih minus 28,28% dengan kapitalisasi pasar Rp 242,67 triliun.

3. PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN)
Saham emiten teknologi yang digandeng oleh Pegatron, perusahaan perakit iPhone ini, dibeli asing Rp 124,13 miliar, dengan nilai transaksi perdagangan Rp 132,86 miliar. Kemarin saham PTSN melesat 14,74% di level Rp 179/saham, sepekan melesat 22,60% dan sebulan terakhir minus 15,57% dengan kapitalisasi pasar Rp 951,27 miliar.

4. PT Adaro Energy Tbk ADRO
Saham emiten batu bara yang dipimpin oleh Garibaldi 'Boy' Thohir ini dibeli asing sepekan Rp 48,83 miliar dengan nilai transaksi Rp 267,01 miliar. Kemarin saham ADRO ditutup laik 4,55% di level Rp 1.150/saham. Sepekan saham ADRO meroket 24,32% dan sebulan minus 0,66% dengan kapitalisasi pasar Rp 36,68 triliun.

5. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Saham emiten poultry ini dibeli asing dalam sepekan Rp 42,73 miliar dengan nilai transaksi Rp 328,61 miliar. Saham emiten pakan ternak ini kemarin ditutup minus 0,21% di level Rp 4.840/saham. Sepekan saham CPIN naik 5,68% dan sebulan turun 21,94% dengan kapitalisasi pasar Rp 79,37 triliun.



TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular