Kabar Baik! Saudi-Rusia Hampir Deal Pangkas Produksi Minyak

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 April 2020 15:22
Rusia dan Arab Saudi hampir menyepakati pengurangan produksi minyak, kata Kirill Dmitriev, kepala eksekutif Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Russian Direct Investment Fund atau RDIF (Dana Investasi Langsung Rusia) mengungkapkan bahwa dua negara produsen minyak dunia yakni Rusia dan Arab Saudi hampir menyepakati pengurangan produksi minyak.

"Saya pikir seluruh pasar memahami bahwa kesepakatan ini penting dan akan membawa banyak stabilitas, stabilitas sangat penting bagi pasar, dan kami sangat dekat [dengan kesepakatan]," kata Kirill Dmitriev, Kepala Eksekutif RDIF), dilansir CNBC International, Senin (6/4/2020).


Pernyataan itu disampaikan Dmitriev pasca-organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutu non-OPEC, mengumumkan pembatalan pertemuan virtual mereka untuk membahas pemangkasan produksi.

Kelompok yang disebut OPEC Plus (OPEC+) itu seharusnya mengadakan pertemuan itu pada Senin ini. Seorang sumber mengatakan kepada CNBC International bahwa ada kemungkinan pertemuan akan diundur ke hari Kamis.

Saat ditanya mengenai apakah benar akan ada pertemuan pada akhir pekan ini, Dmitriev membenarkan hal itu. "Ya, sebenarnya, pesan yang sangat positif, saya pikir mereka sangat, sangat dekat."

Ia juga mengutip pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu ketika dia mengusulkan pengurangan produksi gabungan 10 juta barel per hari (bph), menurut laporan Reuters.

"[Putin] berbicara tentang betapa pentingnya kesepakatan minyak ini, jadi Rusia berkomitmen," kata Dmitriev.

Ia juga mengatakan bahwa Rusia bekerja sama dengan pihak berwenang Amerika Serikat (AS) agar produsen Amerika ikut serta dalam pengurangan produksi.


"Saya pikir Rusia, Arab Saudi, AS, dan negara lain perlu turun tangan untuk menstabilkan pasar dan membawa stabilitas di dunia yang akan mencatatkan kemungkinan resesi terbesar yang pernah ada." katanya.

Sebelumnya, setelah pengumuman pembatalan pertemuan itu mencuat ke publik, harga minyak dunia merosot tajam.

Pada perdagangan Senin di pasar Asia, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun sebesar 0,71% menjadi US$ 28,14 dan harga minyak mentah Brent turun 0,09% menjadi US$ 34,08 per barel.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res) Next Article UEA & Arab Saudi Berselisih, Gimana Nasib Minyak OPEC+?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular