Wamen BUMN: Alat Tes Corona Datang, Bisa Tes 1400 Pasien/hari

Monica Wareza, CNBC Indonesia
03 April 2020 17:44
Rumah sakit milik perusahaan BUMN akan kedatangan sejumlah mesin pengetes virus corona.
Foto: Rumah Sakit Pertamina Jaya (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengungkapkan rumah sakit di Indonesia, terutama milik perusahaan BUMN, akan kedatangan sejumlah mesin penguji virus corona (Covid-19) sehingga bisa dimanfaatkan untuk menahan sebaran covid-19 yang sudah menjadi pandemi global.

Pada Sabtu (4/4/2020), akan datang satu mesin besar yang bisa digunakan untuk melakukan tes Covid-19 sebanyak 1.300-1.400 pasien per hari di RS Pertamina.

Selain di RS Pertamina, pekan depan akan datang lagi 10 mesin yang dipesan pemerintah dari Swiss dengan kapasitas bisa menangani tes sebanyak 1.000 pasien per hari. 

"[Mesin-mesin] ini akan didistribusikan ke RS BUMN, di kita ada outbreak [kenaikan tiba-tiba angka kasus penyakit lebih dari biasanya] virus ini jadi dengan demikian alat ini bisa dimanfaatkan,' kata BGS, dalam konferensi video bersama Menteri BUMN, Wamen Kartiko Wirjoatmodjo, dan Komisi VI DPR RI, Jumat (3/4/2020).



"Dan atas arahan Menteri BUMN, kami kerja sama juga dengan lab dan RS daerah dan swasta di lab tersebut," kata mantan Dirut Inalum ini.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan pihaknya akan mendatangkan alat tes corona dari Swiss. Alat tes corona ini disebutkan akan tiba di Indonesia pada akhir Maret.

"Dari Swiss itu kita juga sudah order dan akhir bulan ini datang dan kita akan lakukan bantuan-bantuan," katanya dikutip Detikfinance, Kamis (20/3/2020).

Namun Erick saat itu belum membeberkan seberapa banyak alat yang akan didatangkan. Meski demikian, dia menjelaskan, alat tes corona sendiri terdiri dari dua macam yakni tes corona yang digunakan untuk menguji air liur dan kedua, untuk mengecek darah.


Erick mengatakan, pihaknya memprioritaskan alat tes corona dari air liur. Alat itu akan digunakan rumah sakit. "Jadi alat test kit ada dua macam, ada yang air liur apakah dari tenggorokan atau dari hidung, ada juga yang darah. Kita memprioritaskan air liur karena air liur ini akan dipergunakan untuk rumah sakit," jelas Erick.

"Kalau yang darah katanya, saya bukan ahlinya ya, bisa dipergunakan oleh siapapun dan standarnya juga saya juga tidak tahu. Standardnya berbeda beda. Tetapi kalau air liur ini harus standar yang kita pastikan. Karena nanti ada di rumah sakit-rumah sakit," sambungnya.

Pertimbangan Erick memilih Swiss karena ingin menjaga kualitas. Kemudian, dalam pengadaan alat kesehatan itu melibatkan tim kedokteran.

Sebelumnya, perusahaan kesehatan asal Swiss, Roche Holding AG juga mengklaim dirinya memiliki alat yang mampu mendeteksi
virus corona COVID-19 10 kali lebih cepat dari alat sebelumnya yang pernah mereka ciptakan.

Bloomberg News melaporkan, Senin (16/3/2020), alat tes terbaru milik Roche Holding AG bernama Cobas System 6800 dan 8800. Kedua alat ini mampu mendeteksi hasil virus corona dalam kurun waktu 3,5 hingga 4 jam. Selain itu, Cobas 8.800 diklaim mampu menguji 4.128 pasien sehari, dan versi 6800 dapat menguji sebanyak 1.440 pasien.


[Gambas:Video CNBC]






(tas/tas) Next Article Bos PTPN Hingga KAI Temui Wamen BUMN, Bahas Apa ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular